
Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi Nasional akan terus mengevaluasi perintah yang benar dan instruksi untuk dua kasus lainnya baru -baru ini.
Kepala Kepala Publik Voigoho dengan percaya diri terbukti progi progik.
“Kami mengumpulkan semua informasi, itu menjadi penilaian penuh waktu, kemudian menerima tes, kemudian lulus.
Selain itu, kata sandi, Kepolisian Nasional akan menilai masalah penggunaan fisik atau tubuh. Setiap orang harus menggunakan informasi dukun saat membuat catatan acara.
Sebuah tim dari penelitian dan pengiriman polisi telah dievaluasi. Anda berharap acara yang sama tidak akan diulang.
Sandi berkata “Tuhan bersedia, tolong doakan masa depanmu, kamu tidak akan meningkat
Ada laporan, dua cara menembak yang dijalankan oleh anggota Kepolisian Nasional segera.
Pertama, aksi penembakan dilakukan oleh kepala sook look look look sook sook sook sook
Dalam perang seperti itu, DATANG dijatuhi hukuman pembatalan pembatalan (PTDH) telah ditarik atau dipecat. Ini didasarkan pada hasil Undang -Undang Kepolisian Nasional (KKEP) Triccrrrrrcrcrcrcrcrcrcrcrcrcrcrcrcrcrcrcrcrcr.
Hutang berikutnya adalah menembak polisi membunuh SMKN 4 dari Marang ke Gro (16) di Semarang, Java ICCE Certan.
Petugas polisi polisi di puncak Irwan Arsar mengklaim bahwa Bripka menembak Shoaor (16) ketika ia meleleh dalam kebebasan. Selain orang mati, ada dua pasangan kami yang terluka.
(DIS / TSA)