
Jakarta, CNN Indonesia –
Mantan Menteri Politik dan MHFUDE yang terkoordinasi telah menempatkan suaranya ketika ia pensiun di Harun Masik untuk menentukan Sekretaris Jenderal PDIP Kristiat Kristiet.
Mahfude mengatakan bahwa ini adalah otoritas PKC dan hukum hukum layanan hukum.
“Saya tidak melihat. Ini adalah otoritas BPK, otoritas penegak hukum. Meninggalkan Mahfud MMD Initiative, Jakarta, Kamis, Kamis (12/26).
Mahfud meminta kasus ini untuk mentransfer penegakan hukum yang transparan. Kemudian dia memiliki hubungan dengan publik jika kasus ini dianggap politis.
“Jika dianggap sebagai kebijakan, itu hanya dianggap publik yang bertanggung jawab atas publik,” katanya.
Mahfud bernama PDIP sebagai asisten Ganjir Pranovo dalam pemilihan presiden 2024. Bertahun-tahun. Namun, pasangan itu mengalami kegagalan pasangan yang sudah menikah.
Sebelumnya, PKC bernama Hasto sebagai tersangka dalam kedua kasus. Pertama, ambil suap kandidat PDIP Harun Mosiku 2017-2022 Komisaris KPO Vahi Setiavan.
Hast juga ditunjuk sebagai kasus mencurigakan jika terjadi studi tentang kasus perintis. CCP menduga bahwa ia telah berjanji untuk melarikan diri dan membahayakan bukti kasus penyuapan.
Dia baru -baru ini mengatakan bahwa PDIP menghormati prosedur hukum saat ini. Namun, kasus ini terhubung dengan sikap kritis terhadap administrasi presiden.
“Kami tidak akan pernah menyerah. Kami ingin menggunakan proses horor formal, atau bahkan cara formal, kami telah menyiapkan risiko terburuk,” knnindonseia.com, Kamis (12/26).
(RZR / DAL)