
Jakarta CNN Innn –
Pasukan Pelanggaran (Kortor Pidana) bahwa dua anggota anggota yang stabil untuk 12 eksekutif
Pembohong telah melanggar Ramli (RS) dan RS) dan Layanan Layanan Bayu (BSP).
“Sumatra Nuea akan meningkatkan para ahli rakyat pada pertemuan anggota keluarga Jakart pada hari Rabu (19/3).
Cahyono mengatakan bahwa ada dua keputusan bersama sejak 2024. Dia mengatakan Batang dan kepala sekolah SMP Sumatra.
Setelah itu, Disdik mengumpulkan semua eksekutif Dak untuk membantu dengan tujuan Bayu.
Cahyono mengatakan bahwa kejahatan Batang menjadi penalti bagi korupsi publik BOSP, LSM.
“Selain itu, BSP memutuskan untuk mengendalikan NVL untuk mengendalikan Dumas dengan undangan kepada kepala sekolah,” kata Cahono.
“Setelah perwakilan utama, ternyata mereka tidak melihat BOSP tetapi berubah menjadi bekerja untuk BSP dan kelompok,” tambahnya.
Selama pertemuan, Cahyono mengatakan bahwa menolak untuk bekerja harus membayar biaya atau 20 persen dari anggaran.
Dikatakan oleh Bayu menawarkan Rp.437,1 juta dari total empat eksekutif. Saat Ramli tidak tahu RP4.3 miliar
“Jumlah total yang dikirim ke Br. BSP dan Br.
Cahyono mengatakan bahwa para inspektur juga diundang untuk memegang mobil yang diduga Ramli.
Pada saat ini, dua orang jahat telah dijatuhi hukuman kekerasan atau pembongkaran (PTDH) dan penjara untuk tujuan penelitian.
(TFQ / Lift)