
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, di antara agresi brutal Israel, menghargai gagasan memindahkan warga Gaza Palestin.
Pernyataan itu diajukan dalam laporan bersama setelah pertemuan XI dengan Anwar Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (4/4).
Dalam pernyataan bersama yang dikutip oleh Al -Jazeera, “Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan Presiden Shi Jinping menekankan bahwa Gaza adalah milik Palestina dan tidak dapat dibatalkan sebagai bagian dari wilayah Palestina.”
Kedua kepala negara juga “menolak transfer ghaz wajib”. Selain itu, Shi dan Anwar lagi mengulangi prinsip -prinsip penting orang -orang Palestina yang berhak untuk mencalonkan diri setelah konflik.
Pada kesempatan ini, kedua pemimpin mendesak Hamas dan Israel untuk setuju dan secara efektif merayakan Perjanjian Festival Senjata Gaza.
Israel sejak 2023 Oktober memulai invasi ke Palestina. Sejak itu, mereka telah melindungi orang dan benda sipil di sana.
Dampak serangan brutal Israel di Palestina meninggal lebih dari 50.000 orang, ratusan ribu rumah dihancurkan, lembaga sipil dihancurkan, dan jutaan penduduk dipaksa mencari perlindungan.
Israel dan Hamas mengalami gencatan senjata pada bulan November tahun lalu. Namun, pada saat perjanjian Angkatan Darat Zionis, ia terus menyerbu Gaza.
Juga diyakini bahwa Israel dengan sengaja memimpin negosiasi gencatan senjata dan terus menyerang Gaza. (Yesus/Buck)