
Jakarta, CNN Indonesia –
Beberapa Muslim di Bali, terutama di Tarawih Tarawih Tarawih di tengah atmosfer Nyepi St.
Ketua Takmir de Great Masjid de Asasuttaqwa, H Shidiq, mengatakan meskipun di atmosfer Nyepi, sebuah improvisasi dan tanpa pengeras suara, tarawih melanjutkan.
Situs Tarawih bersama dengan hari -hari sakral Nyepi juga bertemu tahun sebelumnya, jadi itu tidak serius namun diikuti, terutama untuk para penyembah yang tidak jauh dari masjid di dekat saya telah mencoba bandara Longumh.
“Sama seperti halnya awal NYEP cepat, kami juga membatasi para penyembah yang dapat (Tarawih) hanya rumah mereka yang kemudian Badung Regency, Sabtu (29/3) di Antara.
Kontrol Agama (Kendag) menyatakan bahwa Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijri jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025 dan dalam 10 orang Tarawih ini di saat ini di sebuah masjid besar Asasuttaqwa.
Itu 20 tahun yang lalu masjid, dan penyembahan, dan penyembahan, dan ibadah.
Pemerintah mengatakan bahwa hari-hari biasa masjid selalu menjadi waktu Tarawih, di mana mereka dapat menampung 500-1.000 orang, terutama daerah masjid di jalan utama ke bandara dan dekat Gerbang Mandara Bali.
Tanpa Hari Kudus NYEP, kebanyakan orang melewati sampai tidak banyak.
Pada server masjid Tarawih terakhir ini, administrator seminggu (toilet) hanya berdoa kurang dari 1 jam.
Sekretaris desa tradisional tradisional Agus Suyasa menambahkan untuk mengadakan parade doa Tarawih atas kaum Muslim dalam enam peringatan peca di daerah masjid kemudian.
Pondok memastikan bahwa tidak ada larangan pengoperasian doa, tetapi untuk mempertahankan Nyepi konduksi, disarankan bahwa hanya penduduk yang memiliki jarak 300 meter di masjid di kaki.
“Kami tidak akan menghentikan masyarakat dari membuat Tarawih untuk membuat catatan yang tidak melakukan perjalanan lebih dari 300 meter dari rumah, kami siap ke pecal, karena melarikan diri dalam pembangunan kota,” dan mengatakan Agus.
(FRA / ANTARA / FRA)