
Jakarta, CNN Indonesia –
Penyakit kelas dan yang tidak terlihat terungkap pada 39 siswa dan pekerja sekolah di Kedah, Distrik Malaysia.
Semua lembaga kesehatan di peringatan paruh utama utara memperingatkan pasien, demam, batuk, dan lepuh, tiba, diare, diare.
Pihak berwenang menuntut bagaimana pasien dengan kunjungan ke kunjungan ini, ditempati dalam kegiatan bantuan pribadi
Kesehatan Ketua Koudah, Maner Zakarias menghubungkan pentingnya kelompok manajemen yang terkait dengan kamp.
“Semua dokter telah segera melaporkan ke kantor medis Kondah jika mereka menemukan pasien yang dikutip oleh pelanggaran mereka.
Kantor kesehatan Kedah mengkonfirmasi keberadaan penyakit sekunder sekunder di Kabupaten Utama Kala, “katanya.
Badan -badan Malaysia mulai menerima laporan dalam penyakit menular pada hari Kamis (24/4).
“Setelah mereka menerima laporan itu, Anda memiliki kantor kesehatan segera memimpin dalam penelitian dan mengkonfirmasi bahwa para siswa telah membuktikan.
Mansor mengatakan pada sekitar 763 siswa di sekolah mendapat 39 orang (hampir 5 persen) yang mengalami simbol demam, batuk dan ruam.
Setelah terdeteksi saat ini termasuk siswa untuk 14 siswa dan karyawan. Semua pasien menerima perawatan medis di Rumah Sakit Sultan Abdul Halima dan berada dalam situasi yang stabil.
Mansor mengatakan penelitian ini diberikan oleh penelitian dan risiko yang diadakan di tempat -tempat yang berkaitan dengan daerah, dan peluang akses digunakan di daerah tersebut.
“Kami meminta publik untuk tidak mencari tahu karena mereka tidak menyebabkan ketakutan dan mengganggu proses penelitian,” kata Msor.
“Dia juga mencintai semua sisi, mereka selalu menggunakan perlindungan dan mempertahankan area lingkungan dan rekreasi untuk mencegah penyakit narkoba.” (RDS)