
Jakarta, CNN Indonesia –
Pada hari Rabu (3/3/19), kepemimpinan yudisial dalam undang -undang mengunjungi para siswa yang berlokasi di Safatman dan Leid Agas pada hari Rabu.
Supratman berasal dari hari itu karena itu adalah hari hari itu. Dia, komisi KPP dengan Vita Erwin, juga ada di tempat kejadian, dan mereka duduk bersama siswa dan dialog selama sekitar 15 menit.
Mahasiswa di University of Triachhtakti mengatakan mereka telah menolak proyek hukum TNI dan telah menyetujui tugas reformasi untuk memperkuat otoritas sipil.
Spratman menjelaskan bahwa ada jembatan antara siswa dan pemimpin pemerintah dan DPR.
“Akhirnya, saya bertemu semua anggota Universitas Universitas Teresaacti dan Universitas,” kata Supratman tentang pernyataan resminya.
“Indonesia telah terdengar tentang hukum Tentara Nasional, jadi saya seorang pelayan yang tepat, adalah mungkin untuk berkomunikasi dengan anggota komisi yang dipimpin KPR,” katanya.
RUU 34, Bill 34, telah menarik banyak protes karena dapat memulihkan angkatan bersenjata. Diskusi pemerintah dan parlemen tidak terburu -buru.
RUU TNI telah diambil untuk meningkatkan jumlah kementerian / lembaga pemerintah yang penuh dengan TNI aktif. Selain itu, ada masalah lain dalam fokus, termasuk pembatasan pensiun.
Meskipun diskusi tentang RUU TNI dipertahankan, bahkan semua kinerja telah mengkonfirmasi bahwa bahkan pertemuan publik terdekat pada hari Kamis (3/20)
Setelah bertemu dengan para siswa, RUU TNI masih berlangsung, mengatakan RUU TNI prihatin dengan kinerja TNI ganda.
“Tampaknya mencegah perilaku (siswa) karena belum melihat perubahan materi karena di halaman belakang Nusantara II, setelah bertemu dengan siswa lama. (FEA)