
Jakacarta, kamu -n -n indonesia –
Polisi sektor Tanah Abang dalam mendeteksi kasus sirkulasi serikat pekerja dan pabrik uang palsu di kota Bogor berhasil menyenangkan bukti dalam bentuk 23.000 akun palsu dengan nilai nominal Rp100 ribu.
“Sebagai bukti, kami telah disita dalam bentuk pemalsuan, 21 pencetakan printer, tinta dan lainnya,” kata kepala polisi Tanah di area kepolisian, perusahaan jakaccara pusat Harris Ahmad Basuki di Jakakarta (10/4).
Menurutnya, Polisi Metro Metro Tana Abang Metro meyakinkan delapan orang yang memiliki peran dalam sirkulasi uang palsu.
Harris mengatakan dia dicurigai, masing -masing dengan inisial MS, BIH, BB, BS, AI, DS dan pejabat LB berhasil mengesankan jumlah barang yang digunakan sebagai bukti.
Untuk jumlah uang palsu, katanya, sebanyak 23.000 keping nominal Rp100.000 memiliki $ 15 dengan dolar nominal.
“Karena ini adalah uang palsu, kami tidak dapat menyebutkan nomor nominal, tetapi tentu saja lebih dari 23.000 keping,” katanya.
Harris menambahkan, selain uang palsu, partainya mengambil bukti lain, seperti 21 printer, uang, laptop, ponsel, tinta, pemotong kertas, dan sebagainya.
Penemuan pabrik pendapatan palsu di kota Bogor, Jawa Barat, dimulai di belakang tas di stasiun Tanach Abang (Krles).
“Itu tetap tas yang mencurigakan di kereta kereta api untuk Rangskabitung,” kata Harris.
Menurutnya, petugas polisi meninggalkan tas di dalam mobil di awal konten yang mencurigakan dan kemudian menunggu pemiliknya mengambil barang.
Setelah pemilik dengan inisial MS, 45, kata Harris, tas itu mengungkapkan bahwa denominasi palsu Rp100.000 mencapai RP316 juta.
(Antara / vis)