
Jakarta, CNN Indonesia –
Perum Bullog mengatakan dia siap untuk mengekspor beras setelah Presiden Prabovo Subanto memberikan lampu hijau ekspor ke alasan umat manusia.
Direktur Pengadaan Bulog Prihasto Setyanto akan memastikan bahwa stok beras nasional akan berada dalam kondisi yang aman jika ekspor dibuat di beberapa titik.
“Jika Anda diperintahkan (ekspor), ya. Jelas. Ada banyak cadangan,” kata Pritras, ketika mereka bertemu di kompleks parlemen, Jakarta Tengah pada hari Selasa (29/4).
Pernyataan ini mengikuti sinyal dari Prabowo, yang memungkinkan beras untuk ekspor tanpa orientasi laba yang besar sampai kebutuhan internal dijamin.
Prihasto menekankan bahwa Bulog saat ini masih memiliki pasokan beras untuk cadangan makanan negara dan siap untuk menerapkan kebijakan sesuai dengan penugasan resmi.
“Sampai sekarang, kami masih membawa nasi kami. Kami masih bersiap sebagai cadangan makanan negara,” katanya.
Bulog juga memberlakukan batas minimum untuk mengekspor cadangan internal yang ideal, karena semua keputusan ada di tangan pemerintah.
“Masalah cadangan, masalah stok, masalah apa yang tergantung pada penugasan. Itu tidak tergantung pada bullog,” Prittas menjelaskan.
Dia juga menekankan bahwa curah bukanlah pembuat keputusan tetapi pelaksana teknis.
Sebelumnya, Prabovo mengatakan bahwa Indonesia siap mengekspor beras ke negara lain, bahkan tanpa banyak keuntungan, sampai biaya produksi dan distribusi ditutup.
Dia mencatat bahwa langkah ini dapat menunjukkan kemampuan Indonesia sebagai donor, dan bukan hanya penerima bantuan.
“Saya akan mengizinkan ini dan saya akan mengirim beras kepada mereka dan jika perlu, berdasarkan kemanusiaan, kita seharusnya tidak menjadi keuntungan yang tidak perlu.” – kata Prabovo selama kunjungan ke Sumatra Selatan pada hari Rabu (23/4).
Prabovo juga mengungkapkan bahwa banyak negara telah menuntut dari Indonesia untuk membawa beras dari Indonesia. Sejauh ini, pemerintah belum mengabulkannya karena masih fokus pada mempertahankan cukup.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa Malaysia telah mengajukan permintaan untuk impor dari Indonesia, tetapi karena prioritas hari ini, ia menolak untuk mempertahankan bagian nasional.
“Saya mengatakan untuk sementara waktu yang pertama untuk melindungi demonstrasi,” kata Amran setelah pertemuan dua arah di Jakarta.
(Bagian/pt)