
Jakarta, CNN Indonesia –
Intel akan menerobos lebih dari 20 persen dari jumlah total karyawan akhir pekan ini.
Karyawan ini adalah tujuan menerapkan dan merekonstruksi budaya yang ditenagai oleh mesin (rekayasa).
Pada akhir 2021 Intel memiliki total 5 karyawan, kurang dari jumlah karyawan pada tahun 2021, yang mencapai 122,3 orang. Jika seorang karyawan yang melebihi 20 persen berarti trim ini berdampak pada sekitar 20.000 karyawan.
Pada hari Rabu (26/1) sebuah sumber mengatakan bahwa mengetahui bahwa Intel Leoffs bahwa kali ini rekonstruksi besar pertama akan berada di bawah CEO baru Lip-Boo Tan. Bulan lalu dia hanya ditunjuk sebagai Bos Intel.
Dekorasi ini juga mengikuti serangkaian karyawan yang sebanding tahun lalu, yang fokus pada 15 ribu lokasi.
Tan Chip ingin mengembalikan kemuliaan Intel sebagai ikon, sementara peserta berjuang untuk mengikuti Nvidia pada komputasi kecerdasan buatan.
Bos Intel yang baru mengevaluasi bakat rekayasa perusahaan yang hilang, meningkatkan keseimbangannya dan menyesuaikan proses produksi dengan lebih baik dengan kebutuhan pelanggan potensial.
Tan memulai upaya mahal untuk memperluas jaringan pabrik perusahaan dan mencoba mengubah Intel sebagai produsen chip secara berurutan.
Namun, Intel kini telah menunda sebagian besar upaya ekspansi, termasuk Rencana Pabrik Ohio di Amerika Serikat, yang pernah diharapkan sebagai pusat produksi chip terbesar di dunia.
Chief Executive Officer Intel sebelumnya Pat Gelsingggar telah mengakui bahwa perusahaan telah kehilangan kesadaran kompetitifnya dan telah menyatakan kekecewaannya tentang kecepatannya untuk menanggapi perubahan pasar. Dia merasa bahwa dia tidak pernah punya waktu untuk melakukan apa pun yang bisa mengatasinya.
Sebagai chief executive officer bulan lalu, pertamanya di depan umum mengatakan bahwa perubahan dalam haluan akan memakan waktu dan tidak mudah.
“Ini tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi saya tahu kita bisa mencapainya,” katanya.
(PTA)