
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Pendidikan Dasar dan Abdul Muca Kedua mengakui bahwa tidak ada sekolah yang gagal menghadiri data berbasis sekolah (SNBP) mereka.
“Ada orang Amerika yang gagal di hotel,” kata “ada” penyanyi Amerika, “kata” ada penyanyi Amerika yang tidak berhasil di hotel, “dikatakan berhasil di hotel,” ada penyanyi Amerika yang gagal di hotel, “kata” penyanyi yang berurutan di hotel, “kata mereka berhasil,” kata “.
Namun, Muhu mengatakan sekolah tidak berhasil berhasil dalam perjalanan siswa di PDSS karena risiko cuaca dan bencana alam.
Sekolah bertemu dalam kasus ini, MUCA telah dilaporkan memberikan kesempatan untuk memulihkan sistem PPS. Situasinya adalah bahwa mereka hanya sekolah yang melaporkan banyak tantangan dari Kementerian Pendidikan dan Pusat.
“Menyediakan layanan ke sekolah yang tidak bisa masuk, dan kami akan memberi mereka kesempatan untuk memberi kami ke sekolah,” katanya.
“Karena kesalahannya bukanlah risthole” tidak dapat ditingkatkan dan menjaga kebenaran dan digunakan sebanyak mungkin, “tambahkan sebanyak mungkin.
Mui mengatakan bahwa ia akan mengoordinasikan Kementerian Waktu dengan Kementerian Pendidikan dalam hal ini. Karena, ini terkait dengan siswa untuk melibatkan sistem dalam pendidikan tinggi.
“Dan sekolah seharusnya tidak menjadi kesempatan untuk menjadi alasan yang mereka miliki,” katanya.
Di masa lalu ada laporan bahwa siswa Smok dibuat untuk memprotes dari mereka yang mereproduksi data PDSS mereka.
Dampak guru membuat peserta didik mengancam akan mendaftarkan perguruan tinggi dalam memilih Street Street Street yang baru.
Batas waktu untuk menyelesaikan data ke PDS adalah 31 Januari. Tetapi guru tidak pernah bertemu. Wakil Kurikulum, Nurribogo, mengatakan partainya mencoba menyelesaikan keluhan siswa. Menurutnya, kepala sekolah segera terbang di Jakarta.
(RZR / Negara)