
Jakarta, CNN Indonesia
Di Stadion Bung, saya mengundang boikot Sabat, yang sering menjadi boikot proyek, kebanyakan, kebanyakan
Manajemen musik akademik akademik akademik Yosia Pongo bukan masalah dalam meningkatkan akademisi, karena dapat menanggung nilai -nilai moral untuk prorom.
Namun, jika masalah sipil menemukannya, ia percaya bahwa iklan telah ditemukan, termasuk peradaban, memiliki berbagai cara untuk “istirahat”.
“Tidak masalah. Boikocks harus memiliki tekanan moral, tetapi tidak memiliki kekuatan hukum,” kata Rev Cnnindinasia.com, Senin (5/5).
“Jika masalahnya tidak mencukupi, audiens mungkin memiliki beberapa langkah lagi, atau agen kuliah dapat diwakili.
Dia juga mendorong pihak berwenang untuk memprediksi penampilan promaters sebelumnya, tetapi orang -orang yang terdiri dari promotor lama.
Dia percaya bahwa fenomena ini masih merupakan sistem akreditasi dan sertifikasi yang belum matang. Dengan demikian, senyawa pemerintah dan iklan harus membuat sistem kontrol yang solid, termasuk pemilik pemilik asli perusahaan periklanan harus dipantau.
“Akreditasi atau sertifikasi atau promosi, mereka dapat mengganti pakaian mereka, tetapi orang dapat mengganti nama mereka, tetapi orang memiliki nama yang sama, tetapi orang memiliki hal yang sama.”
“Pemerintah terus bersatu untuk mengendalikan keuntungan pemiliknya. Jika Anda ingin meninggalkan daftar hitam, hindari jarak. Jika Anda ingin meninggalkan daftar hitam, hindari jarak. Jika Anda ingin meninggalkan daftar hitam, hindari.
Setelah Protoes yang terakreditasi di Indonesia, pemerintah menghargai bahwa pemerintah harus memulai sertifikasi promeperist.
Wacana sertifikasi telah muncul pada tahun 2023 pada diskonstruksi sertifikasi selama periode implementasi. Namun, rencana tersebut belum diterapkan.
Kemudian, pada rencana sertifikasi, Reva dianggap dibangun kembali sebagai salah satu alat untuk iklan. Selain itu, pemerintah dan asosiasi dapat menciptakan agen di agen industri konser dan keluhan tentang audiens.
“Tentu saja, dia harus diedit ulang, tetapi tidak berhenti untuk sertifikasi. Ini hanya alat, kita dapat mengembangkan kerangka hukum lain lagi.”
“Lalu, misalnya, konser terus memiliki badan pengawas khusus untuk industri, atau keluhan untuk konsumen khusus di bidang produktivitas,” lanjutnya.
(FRL / Penyelesaian)