
Jakarta, CNN Indonesia –
Tindakan Champagne Mohamed Salah Virus Darwin Nunez di media sosial. Namun, Liverpool selalu menjaga pemain Muslim dengan baik.
Nunez dituduh menghormati Shalat untuk gelar gelar Liga Premier Liverpool ketika ia memenangkan Tottenham Hotspur di Anfield, Liverpool, pada hari Minggu (27/4).
Striker Uruguay menyemprot sampanye ke dalam tubuh Salah. Meskipun striker Mesir telah mencoba menghindari dan memperingatkan, Nunez masih menyemprot sampanye di Salah.
Banyak penggemar Liverpool mengkritik Nunez melalui media sosial. Muslim yang salah, setia, jauh dari alkohol karena dia ada di Haram Islam.
Namun, beberapa penggemar Liverpool menyadari bahwa sampanye yang digunakan oleh klub untuk merayakan gelar liga Inggris adalah non-alkohol.
Champagne yang dipinjam oleh The Daily Star adalah merek Nozeco, minuman bebas -alkohol yang terbuat dari anggur yang dihilangkan alkohol.
[Gambas: Instagram]
Liverpool menggunakan sampanye serupa selama gelar Liga Premier 2019/2020. Pada waktu itu, Jordan Henderson, kapten Liverpool, mengatakan bahwa klub selalu menghormati pemain Muslim tanpa menggunakan sampanye alkohol.
“Champagne tidak mengandung alkohol ketika dia mengangkat trofi karena mo yang salah] dan sadio [surai]. Tidak ada [intoleransi] seperti itu di ruang ganti, jadi mengapa tidak terjadi di dunia luar?” Henderson berkata saat itu.
Sejauh ini, Liverpool memiliki beberapa pemain bintang Muslim dari musim Jurgen Klopp. Dari Sadio Mane, Mohamed Salah, Naby Keita, Xherdan Shaqiri, sampai akhirnya Ibrahima berlanjut.
Klub selalu mencoba untuk menghormati dan mengakomodasi posisi pemain Muslim. Contoh lain adalah ketika bulan Ramadhan, ketika tim pelatihan Liverpool mengatur program latihan untuk memungkinkan pemain Muslim menderita pelatihan maksimal.
“Bermain, melatih, dan mengirim ke Ramadhan sama sekali tidak mudah. Sebelum Ramadhan, kami mencoba berbicara dengan kapten [Henderson] dan memberi tahu pelatih [Klopp], mungkin kami dapat mengubah jadwal.”
“Kami berlatih di pagi hari. Ini lebih ringan bagi kami. Jika Anda berlatih di pagi hari, Anda punya waktu untuk beristirahat dan pulang. Jika Anda berlatih sekitar 22:00 atau 15.00, sulit. Mereka mengatakan ya dan saya pikir itu lebih mudah. Kami mencoba melakukan yang terbaik,” kata Sadio Mane saat masih di Liverpool.
(Har)