
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Koordinasi Urusan Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) Imigrasi dan Perbaikan (Menteri Koordinasi Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa Prabowo Subianto sepenuhnya bertekad untuk melindungi, mendukung, mempertahankan, dan memenuhi hak asasi manusia.
Yusril memindahkannya di Peakagennda 76. Hari Hak Asasi Manusia “Harmoni dalam Keragaman dengan Indonesia EMAS 2045” di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (10/12).
“Pemerintah ini memiliki komitmen yang kuat terhadap hak asasi manusia. Ini terbukti menjadi penciptaan Kementerian Hak Asasi Manusia sebagai titik utama hak asasi manusia,” kata Yusril dalam catatannya.
Dia menyatakan bahwa Indonesia adalah negara keempat bahwa Kementerian Hak Asasi Manusia, yang merupakan mandat untuk ekspor tugas-tugas negara- terutama pemerintah hak asasi manusia, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 28i Paragraf 4 1945.
Menurutnya, pemerintah sebelumnya bahkan menunjukkan komitmen mendasar terhadap hak asasi manusia yang akan melanjutkan dan memperkuat pemerintah saat ini, serta hak -hak sipil dan politik seperti hak ekonomi, sosial dan budaya.
“Kami masih harus melakukan perbaikan, jadi ketika datang ke hukum dan peraturan, peralatan sipil dan perilaku pertahanan dan pasukan keamanan,” kata Yusril.
“Oleh karena itu, bermain dan memperkuat hak asasi manusia untuk peralatan sipil, pertahanan dan keselamatan adalah suatu keharusan dan kebajikan,” lanjutnya.
Yusril menambahkan bahwa penurunan indeks demokrasi Indonesia membutuhkan lebih banyak pemerintah untuk meningkatkan dan menjamin kebebasan sipil.
Dia juga menekankan tingginya kemiskinan 25,22 juta orang, kekurangan gizi, ketidaksetaraan, yang seharusnya menjadi masalah serius bagi pemerintah saat ini untuk memenuhi hak -hak dasar.
Dia mengatakan bahwa faktor -faktor yang menyebabkan kemiskinan, termasuk perjudian online, harus diatasi.
“Krisis lingkungan, hak -hak masyarakat adat juga menjadi masalah dengan pemerintah memperkuat bisnis dan hak asasi manusia yang berlaku untuk bisnis dan pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Oleh karena itu, sangat penting bahwa pemerintah daerah mengelola pemerintahan mereka berdasarkan prinsip -prinsip hak asasi manusia,” lanjutnya. (Rhine/ISN)