
Jakarta, CNN Indonesia –
Asosiasi Bank Nasional (Parbana) sedang menunggu pengurangan anggaran negara untuk mempengaruhi sektor perbankan oleh presiden Nabi Subiants.
Wakil Presiden Taswin Zakaria, wakil presiden Parbanas, mengatakan bahwa ada kemungkinan distribusi kredit dalam pemotongan anggaran negara.
Dia mengumumkan bahwa panen anggaran negara akan mengurangi biaya negara. Dengan pengurangan biaya publik, sektor swasta akan ditugaskan.
“Ekonomi memiliki dampak pada ekonomi, karena pemerintah umumnya memiliki peran dalam memprovokasi pertumbuhan biaya. Menghabiskan biaya untuk infrastruktur dan jalan pemerintah,” katanya pada hari Senin ke Gria Parbanas (17/2).
“Semua ini berdampak pada bidang nyata, sektor swasta yang mendapatkan efek multiplikasi dari biaya,” katanya lebih lanjut.
Taswin mengatakan bahwa karena penghematan pengeluaran negara, pengurangan permintaan untuk sektor swasta akan mempengaruhi pengurangan distribusi kredit bank.
“Efek ini juga bisa menjadi penurunan (penurunan kredit), karena sebelumnya, banyak dari sektor swasta ini juga akan berpartisipasi dalam biaya negara,” katanya.
Ditugaskan oleh Anggaran untuk Efisiensi, pertemuan sejumlah kementerian/lembaga dan PPN bersama dengan Komisi yang relevan di Parlemen Indonesia pada hari Rabu (12/2) dan Kamis (12/2).
Jumlah pengurangan anggaran beragam. Ada kementerian / lembaga yang disunat untuk miliaran miliaran, beberapa hanya miliaran rupee.
Pada saat yang sama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimaksudkan untuk mendistribusikan pinjaman bank ke basis tahunan (tahun / shift tahunan dalam tahun / shift tahunan) pada tahun 2025.
Pada tahun 2025, tujuan pertumbuhan distribusi kredit bank meningkat dengan realisasi pada tahun 2024. Tahun lalu, distribusi pinjaman bank meningkat sebesar 10,39% (YO) menjadi RP7 827 miliar.
Dengan kata lain, jika mencapai tujuan, distribusi kredit dapat mencapai 8.687,9 miliar PR tahun ini.
(SFR / SFR)