
Copang, CNN Indonesia –
Gunung Lewotobi Pria A Flores Timur, NTT, Jumat (4/4) dua kali hari ini, dengan tenggelamnya abu vulkanik terakhir hingga 900 meter di atas puncak.
Petugas Gunung Berapi (PPGA), Emmanuel Roofinus Bere mengkonfirmasi bahwa letusan kedua terjadi pada 14,20 Wita.
“Pada tanggal 4 April 2025 pukul 14:20 G. Lewotobi di atas puncak (2.484 pound di atas permukaan laut).”
Menurut Roofinus, selama ruam, kolom abu -abu dengan intensitas tebal cenderung ke utara, timur laut dan timur. Letusan itu juga dicatat dalam seismik dengan kisaran maksimum 7,3 mm dengan waktu tiga menit 25 detik.
“Letusan ini dicatat dalam seismik dengan kisaran maksimum 7,3 mm dan waktu 3 menit 25 detik,” katanya.
Sebelumnya, PPGA juga melaporkan letusan Gunung Lutobi di 11,53 Wita, dengan abu vulkanik hingga 1.200 meter di atas gunung.
Letusan itu dicatat dalam seismik dengan kisaran maksimum 8,8 mm dengan waktu 4 menit. Diamati bahwa kolom abu adalah intensitas abu -abu tebal yang terletak di utara, timur laut dan timur.
Gunung Lewotobi, seorang pria yang terletak di desa Nurbalan, Wilayah Ilbora, saat ini dalam keadaan menunggu atau Level III. Jadi PPGA mendesak masyarakat umum untuk tidak melakukan kegiatan apa pun dalam jarak enam kilometer dari pusat erupsi.
“Orang -orang di sekitar pria G. Lewotobi menyadari potensi banjir banjir di sungai -sungai di puncak G. Lewotobi dalam kasus intensitas tinggi, terutama Dulipali, Nobo, Nobo, Klatanlo, Hakeng Jaya, Boru, Nawakote,”. “
Ruffinus mengatakan orang -orang yang terkena hujan abu untuk menghindari topeng dan hidung dan penutup mulut untuk mencegah bahaya abu vulkanik dalam sistem pernapasan.
(Ely/VWS)