
Jakarta, CNN Indonesia –
Dikatakan bahwa pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump siap untuk mengakui kontrol Rusia atas wilayah yang ada, semenanjung Krimea.
Ini adalah bagian dari perjanjian damai untuk menghentikan perang di Rusia dan Ukraina, yang berlangsung selama tiga tahun.
Salah satu sumber menyatakan bahwa proposal tersebut terdiri dari akhir Perang Rusia dan Ukraina. Proposal tersebut juga berisi penggunaan suspensi senjata di sepanjang garis depan perang, dikutip oleh CNN, Jumat (18/4).
Selain itu, sumber itu menjelaskan bahwa kerangka atau kerangka kerja diserahkan kepada para pejabat di Eropa dan Ukraina ketika mereka bertemu di Prancis beberapa hari yang lalu.
Selain itu, sumber itu menyatakan bahwa Amerika Serikat, melalui Sekretaris Negara, mengajukan proposal Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrow selama percakapan telepon.
Rupanya, AS masih memiliki jumlah bingkai yang harus diselesaikan. Pemerintah Trump akan bekerja sama dengan Ukraina dan Eropa untuk menyelesaikan proposal.
Pada saat yang sama, penerbit Amerika Steve Witkoff, Timur Tengah, akan berbicara dengan para pejabat Rusia untuk menyetujui bingkai AS secara keseluruhan.
Trump sebelumnya menyatakan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Rusia dan percakapan perdamaian Ukraina jika tidak ada kemajuan. Dia enggan mengajar pemerintah Rusia dan Ukraina.
“Jika karena alasan tertentu salah satu dari dua keadaan ini rumit, kami akan mengatakan: Anda bodoh. Anda sangat bodoh. Anda mengerikan dan kami menjadi sangat bodoh. Tapi kami berharap tidak,” kata Trump pada hari Kamis (17/4), AFP dikutip.
Dari kampanye pemilihan presiden tahun lalu, Trump memujinya berkali-kali karena dia akan mengakhiri Perang Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam. Namun, itu tidak tercapai empat bulan setelah penangguhan senjata yang ditahbiskan secara resmi.
Dalam interogasi Krimea, Rusia membangun semenanjung ini pada tahun 2014. Setelah jatuhnya Viktor Yanukovych, presiden Ukraina. Komunitas dan organisasi internasional percaya bahwa kegiatan ilegal dan lambat Moskow yang bertujuan mengakui bagian Krimea dari Kremlin.
Semenanjung Krimea adalah area otonom yang memiliki parlemen sendiri. Namun, itu secara fisik dan politis untuk kedaulatan Ukraina. Sejak profesi Rusia.
Rusia bahkan membuat Semenanjung Krimea berdasarkan serangan Ukraina, ketika memulai invasi pada Februari 2022.
(Yesus/Akhir)