
Jakacarta, kamu -n -n indonesia –
Bill Gates memilih Indonesia salah satu tempat untuk menguji vaksin terhadap tuberkulosis atau TB sebagai bentuk komitmen untuk mendukung upaya memberantas rasa sakit.
Indonesia dapat menjadi area uji untuk vaksin TB yang dikembangkan oleh Microsoft Builder, serta World Philanthropic Bill Gates.
Presiden Prabovo Subjano melaporkannya ketika ia menerima kunjungan Bill Gates ke Palace Palace di Jakeacart pada hari Rabu (7/5) di pagi hari.
“Terutama dia mengembangkan vaksin TB, untuk dunia, Indonesia bisa menjadi salah satu tempat yang harus diuji,” kata Prabovo.
Prabovo mengatakan TB adalah penyakit yang membawa korban dalam jumlah besar. Setiap tahun sekitar 100.000 orang terpapar penyakit ini.
Itu membuatnya memutuskan untuk meminimalkan kematian karena sakit.
“Dan dia menunjukkan kepada [Bill Gates] jaminannya yang terus membantu kami di lapangan,” kata Prabovo.
Mengacu pada laporan Kementerian Kesehatan, pada tahun 2023 kasus TB di Indonesia mencapai lebih dari 800.000 kasus.
Menurut Kementerian Kesehatan, lebih dari 724.000 kasus TB ditemukan hanya pada tahun 2022, dan jumlahnya meningkat pada 809.000 kasus di bawah pandemi yang penemuan umumnya di bawah satu tahun.
Sementara itu, gerbang mengatakan bahwa dunia membutuhkan vaksin TB. Menurutnya, Indonesia juga menderita tes vaksin M72.
“Menyelesaikan vaksin tuberkulosis dimulai, termasuk hubungan yang kuat dengan Indonesia. Kami memiliki dua lokasi di mana kami telah mencoba vaksin di sini, dan itu membantu kami mengetahui seberapa bagus vaksinnya.
Menurutnya, vaksin M72 dapat bermanfaat di seluruh dunia. Selain Indonesia, gerbang gerbang juga melakukan permintaan vaksinasi di Afrika dan India.
Faktanya, Indonesia mendukung Astanes dari Dokter (IDI) untuk TB -Tes untuk Bill Gates.
Seorang anggota menghindari penyakit menular dari Dewan Eksekutif IDI, Erina Burhan, mengatakan proses vaksinasi vaksin yang diproduksi oleh 1 negara lain pada tahun 2024.
Menurut Erina, jika vaksin baru terbukti efektif, itu dapat mencegah kasus TB di Indonesia.
“Ini bukan lagi rencana. Penelitian ini berlangsung tahun lalu. Indonesia memiliki 6 negara lagi,” katanya kepada CNNindoneonsonia.com, Rabu (7/5). (LOM / DMI)