
Makassar, CNN Indonesia –
Dinyatakan bahwa Hasanuddin yang digunakan (UNUSAS) menulis tes komputer tertulis (UTBK) berdasarkan alat pengujian 2025 (SNBT) untuk dipasangkan di komputer Anda.
Karyawan tersebut adalah Komisi di Bagian Administrasi Komputer dalam dugaan investasi dalam serikat korupsi di Union di UNSSS.
“Polisi masih terlibat dalam memasang alat di komputer.
Selain itu, kata Nurul, bahwa rekannya tertipu di UTBK SNBT dengan rezim joki. Empat tes diterima menggunakan layanan joki selama pengujian.
“Komponen (orang) telah berubah, pertama -tama mengedit kartu para peserta dan menyiapkan KTP baru dan juga dibebaskan dari sertifikat sekolah,” katanya.
Namun, tindakan itu ditemukan setelah memeriksa dan menyelaraskan orang -orang dan nama -nama peserta, sebelum memasuki ruang ujian.
“Berdasarkan hasil wawancara, persatuan ini memanggil bagian dalam di UNASI, administrasi TI kami terungkap untuk bekerja dengan mereka di UTBK.
Dalam implementasi UTBK, UNS telah menyiapkan 46 kamar. Seluruh komite datang, termasuk administrator server dan administrasi PBB.
“Semua pejabat terlibat, semua dari bobot internal. Kami akan mengatakan bahwa tidak ada gangguan dengan murni pasangan atau di luar,” katanya.
Namun, Nurul menekankan bahwa implementasi SNBT UTBK adalah dua kasus penipuan, yaitu kursus dan kebocoran naskah dengan berpartisipasi dalam UNHAS.
“Ada situasi yang berbeda, jadi ada dua model penipuan, sebelum ambilkan pertama yang menggantikan orang. Kedua, itu termasuk dalam pemasangan alat di komputer,” jelasnya.
Produsen saat ini dikonfirmasi oleh polisi.
CEO eksekutif polisi Makassar, seorang komisaris senior Pol Arya Perdana mengkonfirmasi bahwa ada karyawan UNIS yang diduga membocorkan skenario di bawah SNBT UTBK.
“Saya nantinya akan dibebaskan dengan Kanselir nanti,” kata Aria fun-eastern.com. (Damai / ISN)