
Jakarta, CNN Indonesia –
Dengan kasus korupsi dalam Proyek Elektronik Elektronik (E-KTP), Paul Tunnos, alias Thian Poon ditangkap di Singapura.
Namun, Paul Tuno tidak dapat dipulihkan ke Indonesia untuk Looga mengalahkan penjahat pengadilan pidana di pengadilan di pengadilan. Ada situasi yang harus ditemukan sebelum saya dibawa ke Tannos. ID Umum Singapura-Ri
Penyelesaian penyelesaian (KPK) Tessa Tessa Tessa Tarsa Talaa Taesa Taesa Taesa Taesa benar -benar dikenal sebagai Singapura yang saat ini terhubung dengan dua perjanjian yang menghancurkan.
“Gaarsiinta Ku-Meel-Gaarka Ah Ee Ku Meel Gaarka Ah Waxaa Sameeya Booliiska (Xiritaka Ku Mearka Ah) oo Ku Saleysan Heshiisyada Wareejinta, oo loogu talagalay XARUNTA BILAYSKA,” Qaranka, “oo talagalay XARUNTA BILAYSKA,” QARIAKA, “Sabela,” Qaranka, “Qaranka,” oo talagalay bilayska, ” Sabtida.
Kemudian dia mengumumkan aliran untuk membawa Paul Tunnos ke Indonesia untuk bertemu dengan Pengadilan Republik Indonesia di Indonesia di Indonesia. Pohon KPK di Polisi Interpol
TSA menjelaskan bahwa KPK awalnya mengirim aplikasi ke persyaratan, Interpol dan Departemen Kepolisian Ingapoat terus ke kantor.
“Karena Malaysia, jaksa penuntut dan jaksa pengadilan, jaksa penuntut telah menikah di CPIB,” kata Tessa. Keputusan Pengadilan di Singapura
Selain itu, keterampilan penutupan dibuat dalam lampiran email polisi, jaksa penuntut telah dipukul, dan penyelidik yang terkait dengan pengadilan Singapura.
Di pengadilan Singapura dan dibebaskan oleh keputusan 17 Januari 2025 untuk menyediakan Pauranch Tanos.
Paul Tunnos ditangkap warna biru merah (CPIB) pada 17 Januari 2025. Paul Tunnos dikenal dalam daftar pencarian (19 Oktober 2021 dari kesalahan IDP E-20.
Paul Tunnos saat ini memegang penjara Celti setelah pengadilan Singapura untuk sementara diberikan sementara. Depot sementara adalah cara untuk mengatur perjanjian rilis Ri-Singa-Singapoore.
Untuk menangkap, KPK, Chemnkum, polisi, dan kantor pengacara reguler karena ini adalah proses menyelesaikan dokumen dan persyaratan Looga dari Tannos ke Indonesia.
KPK pada 13 Agustus 2019 telah menyatakan empat orang yang diduga pengembangan kartu elektronik kartu elektronik Kartu Elektronik Kartu Elektronik Kartu Elektronik.
Empat dari empat sutradara Pullana Paulullanos Tannos, dan ketua Mubano Sai, aplikasi elektronik untuk aplikasi elektronik untuk aplikasi elektronik.
KPK Mencurigai negara di wilayah produksi elektronik proyek elektronik adalah sekitar RP2,3 triliun.
Namun, Paul Tuno alias Poh adalah alias untuk melarikan diri setelah mengganti namanya dari negara lain. (Antara / anak / tas)