
Jakarta, CNN Indonesia –
Malaysia menutup kamp pelatihan, negara siswa, setelah karyawan sekolah dari distrik Kalala Muda yang menderita penyakit vokal.
Semua pasien menunjukkan penyakit, demam, batuk, diare, perbatasan merah, ke pusat tubuh pada 2 April.
Pengguna Komite Lokal dan Kesehatan, Manor, mengatakan Tventietra mengatakan wabah itu meningkat, termasuk Water College dan sampel. Dia mengatakan hasil penyelidikan dan laboratorium diperkirakan dia membutuhkan waktu.
“Kami tidak dapat melakukan pertimbangan apa pun di depan label perburuhan. Saya memahami kekhawatiran tentang komunikasi, memudarkan Menteri Keuangan.
“Sebagai langkah pertama, JKnight memerintahkan kelembaban sementara dan melihat konfirmasi di banyak bidang terdekat untuk memastikan keamanan peserta,” jelas.
Dua dari 39 penyakit yang menunjukkan penyakit setelah bekerja di lapangan di Yan masih berlangsung di Sultan Abdul Halim (HSAH) di Sungai Petani.
Mansor mengatakan pasien dirawat berusia 14 tahun dan sopir bus di kamp-kamp mereka yang berusia 30 tahun.
“Beberapa korban mendapatkan efek dari efeknya dan diizinkan pulang,” kata Masor.
Mansor sendiri meninjau area kamp dari Negara Bagian (JKC) kemarin.
Pada hari Sabtu (26/4), nomor media lokal telah dilaporkan kepada 39 orang yang diperoleh oleh penyakit misterius. Tumpukan perisai sekolah preby sekolah dan staf sekolah di distrik Keaala.
Dua korban, dua korban yang dirawat di HSAH berada dalam manajemen siswa yang solid dan kesal.
Ini terkenal, kemungkinan sekitar 100 siswa memilih bidang di bidang yang bijak sebelum penyakit pertama kali ditemukan dan terinfeksi.
Micic Health Authority meminta untuk melihat lebih dekat kepada orang -orang yang mengunjungi kamp Palasom menunjukkan tanda -tanda penyakit yang sama. (RDS)