
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menteri Luar Negeri RI) hari ini bertemu dengan Cina, Wang Yi di Beijing (1/4).
Pertemuan itu diadakan ketika Presiden Donald Trump mengancam akan berbicara tentang kenaikan tingkat ekspor AS.
Kementerian Pertahanan Menteri Indonesia juga berpartisipasi dalam 2 + 2 pertemuan di Menteri Indonesia Juni.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Royal Sisha mengatakan dua menteri dari kedua negara masih berjalan.
Roy mengatakan bahwa ketika Djoko Vidodo mengunjungi Beijing pada 223 Oktober, pertemuan itu adalah pemantauan dan implementasi dari dua kepala utama.
Pada hari Senin, CNNindonc mengatakan kepada CNNindoccom bahwa “SOM (Pejabat Senior) diambil pada 224, tetapi menteri sepakat untuk melakukannya setelah pemerintahan di Indonesia untuk pertemuan tersebut.”
Roy mengatakan bahwa banyak masalah dibahas pada pertemuan yang biasanya diadakan pada platform yang sama.
Dia berkata, “Masalah yang dibahas biasanya dibahas di forum yang sama, 2 + 2.”
Di pagi hari, China mengatakan di pagi hari bahwa Wang akan bertemu Wang Yi dalam Perang Tengah di Sugino Trump.
Pertemuan tersebut adalah pertemuan pertama untuk juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jiyan pada hari Jumat (1/4) kepada para menteri Cina dan Indonesia, untuk kerja sama strategis dan tingkat tinggi.
Lin mengatakan masalah politik, keamanan dan pertahanan antara Beijing dan Jakarta akan dibahas dalam percakapan. Diskusi ini juga akan mencakup diskusi tentang masalah internasional dan regional.
Menurut SCMP, percakapan itu mencerminkan upaya baru China untuk memperkuat kerja sama Asia Tenggara, perjuangan untuk konflik AS.
Kemudian, ada kekuatan geografis untuk kompetisi di Cina. Pendapat ini meningkat di tengah -tengah perang pajak baru -baru ini dalam perang pajak oleh Trump.
Pekan lalu, Sizin Ponga pertama kali mengunjungi tiga negara ASEAN – Vietnam dan Kamboja. Trump memiliki tiga negara Asia Tenggara dalam impor tinggi.
Tugas impor Trump jelas menargetkan semua mitra Washington. Beberapa negara yang dapat membatasi negosiasi mereka dengan Amerika Serikat untuk mengurangi pajak pajak.
Menurut Cina, Cina juga mengancam akan “merespons” terhadap negara itu, berbicara dengan seorang imam yang terkait dengan Amerika Serikat.
China telah menentang sisi mana pun dari pihak yang berkontraksi dengan tingkat bunga China, katanya.
Dia berkata, “Jika situasi seperti itu muncul, Cina tidak akan menerimanya dan merespons dengan kuat,” katanya. (Ibak / BAC)