
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Ukraina Volodyymyr Zelensky menolak deklarasi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membuat gencatan senjata selama tiga hari 8-11. Mungkin.
Zelensky menuntut gencatan senjata 30 hari sebagai negosiasi dengan Amerika Serikat (Amerika Serikat). Dia berpendapat bahwa pembicaraan itu signifikan dibutuhkan lebih lama.
Tiga hari Zelensky dalam diskusi terbatas dengan jurnalis pada hari Jumat (2/5). Pernyataan itu dirahasiakan sampai hari berikutnya diterbitkan.
Zelensky, dinamai oleh kantor berita Turki Anadolu, menyebut pernyataan oleh Vladimir Putin “Performance” Teater Performance “. Gencatan senjata ditata karena Rusia ingin merayakan kemenangan 80 tahun atas Nazi Jerman.
Zelensky juga memberikan peringatan kepada para pejabat yang ingin menghadiri acara tersebut di Moskow pada 9 Mei.
“Kami tidak bisa bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Rusia. Mereka memberi Anda keamanan, tetapi kami tidak akan menawarkan Anda tanggung jawab apa pun,” kata Zelensky.
Beberapa pejabat Rusia percaya bahwa pernyataan Zelensky adalah ancaman. Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan Zenski telah menyebabkan.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zaharova, menuduh Zenski mengancam pejabat negara lain menghadiri acara tersebut.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan tiga hari. Dia mengatakan semua operasi militer dibangun kembali dari 8-11. Mungkin.
Putin mengatakan gencatan senjata ini dilakukan karena kemanusiaan. Dia berharap Ukraina akan mengikuti gencatan senjata. Jika tidak, Rusia akan “memberikan jawaban yang memadai dan sukses”.
“Rusia sekali lagi menyatakan kesiapan pembicaraan damai tanpa syarat yang bertujuan untuk memberantas penyebab utama krisis dalam Ukraina dan pembicaraan konstruktif dengan anggota internasional,” kata BBC. (DHF/BAC)