
Jakarta, CNN Indonesia –
Bill Gates, pendiri pembangkit listrik tenaga nuklir perusahaan, menjawab untuk membangun ambisi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Diskusi dengan Presiden Utusan Iklim Khusus dan Energi Hashim Djajohadikusuma dimulai. Sister Prabovo Subianto meminta pendapat umum tentang penggunaan nuklir sebagai energi ramah lingkungan.
“Anda mungkin tahu bahwa pemerintah kita akan mulai pada program PLTN,” kata Hashim Kavas ketika dia bertemu dengan Istana Presiden Jakart, pada hari Rabu (7/5).
Gates juga menanggapi sebuah bangunan di negara ini di negara ini. Dia juga menyadari bahwa dunia adalah salah satu ancaman perubahan iklim.
Menurutnya, itu adalah nuklir adalah salah satu solusi untuk masalah tersebut. Tetapi masalahnya adalah bahwa gerbang mengatakan bahwa PLTN masih mahal. Sebagian besar reaktor terus dingin menggunakan air dengan tekanan tinggi.
“Jadi (reaktor nuklir) cukup kompleks, jadi biasanya mahal.
“Tempat -tempat seperti Jepang, Korea Selatan, Prancis, Inggris, memiliki rencana dan ingin menggunakan tenaga nuklir, tetapi sekarang reaktornya mahal,” katanya.
Pada tahun 2006. Tahun, Gates Terapaper telah menetapkan keinginan untuk menciptakan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan. Dia mengakui bahwa proyek itu lebih lama dari yang diharapkan.
Terapapner bekerja dengan perusahaan Cina untuk mengembangkan reaktor nuklir murah. Namun, proyek memblokir pemerintah AS (AS). Saat ini, Gates dan Thorapor melanjutkan pengembangan reaktor di Amerika Serikat.
“Jadi, pada tahun 2030. Reaktor pertama dimulai, dan selama dekade ini, kami berharap dapat membangun lebih dari 30 gigavasi dari reaktor,” kata Gates.
(DHF / PT)