
Jakarta, CNN Indonesia –
Simonas Aloysius, direktur PT Pertamina (Pertero), akan mengikuti keputusan pemerintah tentang bahan bakar mobil (PBBKB) di DKI Jakarta, yang sekitar setengahnya.
Menurut Simon, ia akan mengikuti instruksi pemerintah setelah penurunan biaya ini, terutama di masa depan minyak yang disponsori.
“Tidak ada keraguan bahwa kami masih menunggu perintah pemerintah. Kami sebagai Bumn tentu akan melakukan pekerjaan strategis dan tanggung jawab dari pemerintah,” kata Simon, Senin (28/4), yang bertemu Jakarta di Borudiur Hotel.
Simon mengatakan banyak faktor perlu dipertimbangkan untuk menentukan biaya bahan bakar. Selain tarif, ada juga, misalnya, harga ICP (harga minyak hijau Indonesia) untuk kursus mata uang.
“Kita akan pergi ke arah, tentu saja, semuanya diperkirakan, ada hal -hal yang membutuhkan perhatian,” jelasnya.
Pada saat yang sama, dengan harga minyak yang tidak terkunci, dia mengatakan butuh waktu untuk menghitung dan berkoordinasi dengan pemerintah.
“Ya, tentu saja, setiap kali kami membuat keputusan terbaik untuk masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta dari Tasnia Anung secara resmi mengurangi PBBKB dari 10 menjadi 5 persen kendaraan pribadi dan hingga 2 persen transportasi umum.
Dia akan segera mengambil prinsip mengendalikan jumlah tarif.
“Tentu saja, jika pompa bensin muncul kemudian, perubahan itu tidak akan terasa, kecuali untuk warga negara Jakarta, karena mereka telah dikumpulkan 10 persen sejauh ini,” katanya di masa lalu.
(LDY/AGT)