
Iaarta, CNN Indonesia –
Dikatakan bahwa pemerintah Suriah bersedia untuk menormalkan hubungan diplomatik dengan Israel, melalui skema perjanjian “Perjanjian Ibrahim”.
Sementara itu, Penjaga Pantai Cina menjadi semakin agresif setelah mengendalikan batu karang di Laut Cina Selatan, yang merupakan perselisihan dengan pangkalan militer pusat Filipina.
Hari ini, setelah ulasan Anda di International Flash of Senin (28/04). Soren ingin menormalkan hubungan dengan Israel
Ibrahim Suriah siap menormalkan hubungan dengan Israel melalui skema perjanjian.
Corey Mills, anggota Kongres Amerika Serikat, memindahkannya ke perjanjian Ibrahim oleh presiden sementara Florida, Shami Ahmad Al -shahara.
Menurut Mills, Al -shahara memberi tahu mereka bahwa Suriah tertarik untuk bergabung dengan kontrak “kondisi yang tepat”.
Topi Waktu, Houthi Yaman Menembak Rudal Hypersonic ke Israel
Kelompok milisi Yaman Houthi menembakkan rudal hipersonik di Israel pada hari Sabtu (26/4). Dalam sebuah pernyataan, Houthi mengatakan meluncurkan rudal untuk pangkalan udara di Israel selatan.
Sejak Israel meluncurkan agresi di sabuk Gaza Palestina, Houthi Yaman sering meluncurkan rudal di kapal Zionis di Israel dan Mediterania.
Houthi mengklaim bahwa prosesnya adalah bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina.
Pasukan Penjaga Pantai Tiongkok mengendalikan batu karang di Laut Cina Selatan, yang menjadi konflik di dekat pangkalan militer pusat Filipina.
Insiden itu, yang pertama kali dilaporkan oleh outlet media Tiongkok, dilaporkan oleh CCTV (26/4), adalah provokatif terakhir Beijing pada klaim terbelakang dari sebagian besar Laut Cina Selatan. Selama masa ini, pernyataan sepihak Tiongkok tentang Laut Cina Selatan sering kali membuat stres di negara -negara di wilayah tersebut, terutama di Filipina.
Menurut sebuah laporan oleh Stasiun Penyiaran Negara Bagian CCTV, Penjaga Pantai China memiliki “kontrol maritim” pada Texian yang merendahkan, juga dikenal sebagai Sandy di Mid -April.
Ini adalah bagian dari pulau -pulau spektakuler karang kecil dan terletak di dekat pulau itu, juga dikenal sebagai Pug Paza, tempat untuk fasilitas militer Filipina. (Tim/DNA)