
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Investasi dan Rosan Resanlani mengatakan bahwa diagnosis investasi otomotif selama periode 2020-2024 di Indonesia telah mencapai RP157 triliun. Menurutnya, ini menegaskan bahwa industri manufaktur masih berkontribusi pada kontribusi yang signifikan bagi ekonomi negara itu.
Dia mengatakan bahwa kontribusi industri manufaktur (PDB) adalah 18,9% dan bahwa kendaraan disebut sebagai salah satu pemain kunci. Kemudian, industri otomotif juga berkontribusi pada rata -rata 7,6% dari PDB dalam lima tahun terakhir.
“Sekarang, jika kita lihat, industri manufaktur berkontribusi 18,9% untuk PDB dan industri otomotif yang merupakan salah satu sektor utama,” kata Rosana kepada Jakarta pada hari Selasa (6/5).
“Dan industri otomotif dalam lima tahun terakhir telah berkontribusi rata-rata menjadi 7,6% dalam pembuatan PDB. Oleh karena itu kontribusi sangat besar. Kemudian industri otomotif pada 2020-2024 mencapai pengakuan investasi lebih banyak RP157 miliaran, angka yang sangat besar,” tambahnya.
Rosan mengatakan salah satu alasan yang mendorong peningkatan investasi otomotif Indonesia adalah kemampuan Indonesia dalam pengembangan industri mobil listrik. Kapasitas ini kemudian menjadi daya tarik bagi investor.
Dia juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki rantai distribusi lengkap dalam pengembangan baterai mobil listrik. Dari industri pertambangan, katanya, Indonesia dapat menerapkan baterai karena memiliki sumber daya alam.
“Karena Indonesia memiliki ide, sebuah ide, ia memiliki semua hal yang mendukung kami untuk menjadi aktor internasional atau regional untuk pengembangan baterai EV ini. Mungkin banyak yang tidak tahu di Indonesia untuk sistem baterai EV, yang paling lengkap,” katanya.
Rosan menambahkan bahwa menurut program ini, bertujuan 36% dari produk mobil Indonesia dan kendaraan listrik termasuk dalam rantai distribusi internasional pada tahun 2029 (RYH / FEA)