
Jakarta, CNN Indonesia –
Badan Nasional Amil Jhakat (Bazan) baru -baru ini mengirim Myanmar untuk membuka korban gempa bumi bagi para korban gempa bumi dengan berat 9,7,7 miliar paket bantuan senilai Rs. Pada hari Kamis (3/4), Menteri Luar Negeri telah mengkuratori Sikino menerbitkan ribuan kemasan langsung di Jakarta, pangkalan Angkatan Udara Indonesia Halim Overnana Kusuma, Jakarta.
Presiden Bazaan Nur Amaid, Menteri Kesehatan bertugas di Gunadi Sadikin, Presiden PMI Jusuf Kalala, Kepala BNPB Letnan Jenderal Suhararant, Bazan Mo Mahadum dan Wakil Presiden Bangsaan. Pada kesempatan ini, Menteri Koordinasi Pembangunan dan Budaya Manusia (Menco PMK) Pratibha membantu bantuan Myanmar.
Presiden Bazan Nor Achmad mengatakan bantuan itu adalah komitmen Bazan untuk mempertahankan upaya kemanusiaan global.
“Kami memastikan bahwa pembaca telah membaca di Myanmar. Selain bantuan logistik, kami juga mengirim tim medis dari Bazan Healthy House (RSB) yang terdiri dari lima orang, serta lima orang yang membantu mengelola korban gempa bumi di daerah tersebut.”
Kiai Nor mengatakan bahwa Bazan berkomitmen untuk secara aktif terlibat dalam berbagai tindakan kemanusiaan di negara itu dan internasional.
Dia berharap bahwa gempa bumi di Myanmar dapat mengurangi beban para korban dan memperkuat persatuan Indonesia dan Myanmar ketika dia dihadapkan dengan kecelakaan.
“Pemerintah dan Bazaan akan memantau proses distribusi sehingga tujuannya adalah untuk memberi manfaat bagi pembaca,” kata Kiai Noor.
Menteri Urusan Eksternal mengatakan bahwa pemerintah Indonesia juga mengirim bantuan ini ke Badan Manajemen Bencana Nasional (BNPB), Palang Merah Indonesia (PMI), Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian dan organisasi resmi lainnya.
“Total bantuan yang dikirim adalah $ 5 ton atau $ 1,5 juta, yang dikonversi menjadi rupee, dengan mempertimbangkan nilai tukar saat ini, itu adalah $ 19 miliar.
Dari uang ini, pembicara membantu dengan bantuan 100 generator, 50 tenda, 10.000 sarnu, 1000 paket untuk wanita dan anak -anak, 5.000 selimut, 50 kabel dan obat -obatan.
Menurut duplikasi, orang -orang Myanmar saat ini membutuhkan tempat berlindung atau ruang, peralatan medis dan obat untuk keluar. Karena kondisi keamanan dan politik tidak menguntungkan, jumlah korban dan tingkat kehilangan karena gempa belum diumumkan.
Dia mengamankan ini berdasarkan laporan kedutaan Indonesia Myanmar dan belum menderita warga negara Indonesia sampai sekarang.
Dia mengatakan: “Menurut statistik kami, 5.8886 orang telah terluka sejauh ini dan 63636.
Dia juga menyatakan bahwa distribusi bantuan ini adalah bentuk persatuan Indonesia kepada penduduk Myanmar.
“Kami berharap bantuan yang dikirim menggunakan obat -obatan, peralatan kebersihan dan kebutuhan dasar akan mengurangi gempa bumi yang disebabkan oleh Myanmar,” pungkas. (R/rir)