
Jakarta, CNN Indonesia –
Bulog Perum dari Ramadhan atau pada bulan Maret 2025 mendistribusikan nasi dalam Program Pasokan dan Stabilitas Makanan (SPHP) setelah ditangguhkan sementara pada 7 Februari 2025.
Rencana tersebut, yang dibagi dengan total 150.000 ton beras di tiga daerah di Indonesia.
“Pada saat yang sama, pemerintah telah bekerja dengan bulog untuk memastikan bahwa semua wilayah di Indonesia akan menerima distribusi beras dari program SHP. Pemerintah memutuskan bahwa masyarakat dapat dibeli dengan harga yang lebih terjangkau,” kata Arief Prasetyo Adi (7/3), Badan Makanan Nasional (Bapanas).
Arief menjelaskan bahwa keputusan itu adalah untuk memantau pertemuan koordinasi terbatas dari Kementerian Koordinasi (Rakortas) untuk memberi makan Prabowo Subianto dan untuk menjaga stabilitas makanan terhadap Ramadhan dan Idul Fitri.
Dari 150.000 ton beras SPHP, yang didistribusikan, Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Barat -Nusa Tengga dan Sulawesi menutupi hingga 50.000 ton. Distribusi dimulai dari 3 Maret 2025 hingga 29 Maret.
Sementara itu, zona kedua termasuk Aceh, Sumatra Utara, West -Sumatra, Bankuru, Kepulauan Rhea, RU -Islands, Jabi, Jabi, Kepulauan Manka Bailiton, East -Nusa Tengga dan Kalimantan 845.000 ton.
Distrik 3, yaitu Maluku dan Papua, menerima 155.000 ton. Distribusi kedua wilayah ini telah dimulai sejak 24 Februari dan berlanjut hingga 29 Maret 2025.
Partai harus mendistribusikan beras SPHP melalui berbagai saluran seperti Unit Eksekutif Teknologi Pertanian (UPT), Unit Eksekutif Teknologi (UPT), PT Pupuk Indonesia, Pt Pupuk Indonesia, Asosiasi Aluminni Pendidikan Tinggi Negara Bagian Indonesia (Hempuni) dan Kantor Pemerintah Regional.
Selain itu, distribusi dilakukan oleh pengecer pasar tradisional, pasar modern, makanan asli dan toko penjualan yang dilatih oleh pemerintah daerah. Partai di pasar tradisional membutuhkan optimalisasi distribusi lebih lanjut oleh pengecer.
Sebelum program SPHP untuk sementara ditangguhkan pada 6 Februari, distribusi beras SPHP tingkat konsumen mencapai 892.000 ton.
Pemerintah Pusat, bersama dengan Kelompok Kerja Makanan Polisi Nasional, secara teratur memantau harga beras SPHP untuk memenuhi peraturan.
Nasi SPHP yang dijual selama operasi pasar makanan murah diatur ke 1 kg (kg), zona 2, rp12 300 / kg dan rp12 600 / kg, rp12 600 / kg, di zona 3.
Sementara itu, tingkat pedagang ritel menunjukkan harga eceran Zongmi, yaitu 12.500 rps / kilogram RP12 500 RP12 500 untuk Jawa, Lampung, Szumatra Selatan, Bali, Bali, Nusa Tengga Barat dan Sulawesi.
Harga RP13 100 / kg adalah Aceh, Sumatra utara, West -Sumatra, Bankuru, Kepulauan Rhea, Kepulauan Ru, Jabi, Kepulauan Manka Bailiton, harga Noosa Tangeggara dan Kalimantan Timur. Di Maluku dan Pápa, harganya diatur ke RP13 500 / kilogram.
(Del/pt)