
Jakarta, CNN Indonesia –
Pinjaman Hambara Calihan (COPDS) hingga 5 miliar rps dengan atap.
Anggaran dan biaya pendapatan pemerintah (APBN) bertindak sebagai penjamin dalam hal reputasi yang buruk.
Menteri Koordinator Makanan Zulkifoli Hassan atau Zolas menjelaskan bahwa dana disediakan untuk co -padi/paku dari pinjaman bank, bukan tunjangan. Distribusi dilakukan melalui rencana pembiayaan berdasarkan persyaratan koordinasi yang disetujui.
“Ini adalah Cupdes atau Calihan Cooperative Fund, yang nantinya akan menjadi hutang Hambara,” katanya.
Zolas menambahkan bahwa persetujuan bank harus disetujui oleh bank. Misalnya, untuk menjadi kebutuhan branding atau pupuk, koperasi harus memberikan bukti persyaratan seperti Perjanjian Kerja (SPK).
“Jika ada gudang saat ini, sekarang ada kantor, ia membutuhkan merek, jadi perlu uang, bank telah melihatnya,” katanya.
Berbicara pada kesempatan itu, Menteri Koperasi Erie Studi mengatakan bahwa proses utang dimulai setelah lembaga hukum memiliki badan hukum, yang dimaksudkan untuk diselesaikan pada bulan Juli.
Selanjutnya, bank menyetujui kemungkinan koperasi secara profesional.
Tubuh berkata, “Jika Anda ingin memberikan pinjaman kode ini, itu akan diperiksa dengan benar, dan ini bukan uang, tetapi atap.”
Dia menjelaskan apakah koperasi membutuhkan truk, sehingga dana langsung dibayarkan kepada penyedia dan tidak pindah ke akun operasi.
“Proyek ini telah disubsidi selama 10 tahun,” kata Body Eri.
Dia menjelaskan, “Jika administrasi dipilih oleh orang -orang, mereka tidak akan menghadapi hukuman hukum setidaknya 5 tahun.”
Mengingat peran anggaran negara, agama Buddha mengatakan bahwa proyek tersebut akan menjamin dana negara. Jika gagal, dana desa akan digunakan untuk memenuhi tanggung jawab ini.
“APBN ini adalah semacam jaminan,” katanya.
Pinjaman ini disesuaikan sesuai dengan persyaratan masing -masing kode dan dipantau sesuai dengan prosedur bank. Body Ari mengatakan proses itu dirancang untuk mencegah pembiayaan dan penyalahgunaan yang tepat.
(Dell/sfr)