
Jakarta, CNN Indonesia –
Suhu terpanas di Indonesia telah mencapai 38,8 derajat Celcius di Bandar Bulleng, diikuti oleh bidang dan tiang. Sementara itu, Jakarta biasanya mencapai 35 ° C atau lebih, dengan suhu rata -rata harian sekitar 34 ° C dan 36 Celcius.
Tapi, pikirkan orang -orang Kota Kuwait, betapa pedasnya ibu kota Kuwait yang suhunya dapat mencapai 54 derajat Celcius! Negara -negara Kuwait memiliki dominasi gurun dan suhu seperti itu cukup standar.
Terletak di antara Arab Saudi dan Irak, dan di perbatasan Teluk Persia, kota Kuwait menderita suhu rata -rata tertinggi 45 ° C pada bulan Juli dan Agustus.
Pada tahun 2016, negara ini mencetak rekor dunia selama stasiun cuaca di Monorabah, yang terletak di gurun barat laut, sekitar 135 km dari Kota Kuwait, mencatat suhu tinggi 54 ° C.
Meskipun suhunya tidak sepanas Furnace Creek di Death Valley, California, Amerika Serikat, sebelumnya lebih dari 56 ° C, suhu ini memberikan indikasi yang baik tentang seberapa buruk itu.
Bahkan minggu ini, pada awal Mei 2025, Kota Kuwait tunduk pada ‘peringatan panas berlebih’, dengan suhu naik menjadi 38 ° C, yang tidak kurang dari 27 ° C di malam hari dan tidak di bawah.
Tidak mengherankan bahwa sebuah studi tahun 2020 telah menunjukkan bahwa dua dua penduduk setempat di konsumsi daya domestik negara itu disebabkan oleh populasi lokal yang digunakan untuk menghidupkan kembali AC mereka sepanjang waktu, seperti yang dilaporkan oleh Mirror.
Di kota -kota panas lainnya, pusat pembelian -IR -AIR -Conditioning menyediakan tempat -tempat keren dari sinar matahari panas, kemewahan jika Anda dapat menikmati kegiatan membeli dan kenyamanan di kafe.
Namun, untuk pekerja asing, sekitar 70 persen dari populasi, pekerjaan eksternal seringkali merupakan satu -satunya pilihan, yang membuat mereka terpapar panas menyengat.
Negara ini telah mengalami suhu yang berlebihan, menghasilkan adegan yang hampir mengerikan, yang mengejutkan orang -orang di musim panas.
Seperti yang disebutkan oleh AP, Kuwait menghadapi panas yang menyengat pada tahun 2021, sehingga burung -burung jatuh dari langit.
Laporan itu juga menyatakan bahwa kuda laut mati karena “direbus” di teluk, sementara batu -batu cangkang itu mati, shell pecah sebagai ledakan.
Seperti disebutkan sebelumnya, suhu yang lebih tinggi di atas 50 ° C menimbulkan risiko kesehatan yang serius, tidak hanya untuk satwa liar, tetapi juga untuk manusia, dari stres panas hingga masalah hidup dengan hasil potensial. (WIW)