
Jakarta, CNN Indonesia –
PT Indonesia Stock Exchange (IDX) dan Kantor Jasa Keuangan (OJK) melakukan penyesuaian pada tingkat penolakan yang lebih rendah terhadap mobil (ARB) dan ketentuan tentang penerapan penghentian sementara atau dudukan belanja.
Iman Rachman, direktur Bursa Efek Indonesia (IDX), mengatakan ARB disesuaikan menjadi 15 persen untuk efek tindakan pada dewan utama, dewan pengembangan dan dewan ekonomi baru, kemudian memperdagangkan dana (ETF) dan dana investasi untuk real estat (menakutkan) untuk kargo penuh.
ARB yang sebelumnya berlaku adalah 35 persen untuk Hydro 50 – Hydra 200, 25 persen untuk Hydro 200 – Hydro 5.000 dan 20 persen dengan harga lebih dari 5.000 Hydro.
Iman mengatakan gerakan itu dibuat untuk berpartisipasi dalam kebijakan tarif yang ditunjuk oleh presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Beberapa strategi dipertukarkan oleh OJK, termasuk modifikasi hari ini. Ini adalah langkah strategis sebagai gantinya untuk memprediksi apa yang terjadi pada tarif global,” katanya pada konferensi pers pada hari Selasa (8/4).
Dia mengatakan bahwa modifikasi penolakan yang lebih rendah Eauto dibuat untuk mempertahankan volatilitas pasar dan memastikan perlindungan investor.
Sementara itu, penghentian sementara perdagangan di bidang keamanan atau perdagangan disesuaikan hingga 30 menit, jika CSPI menurun lebih dari 8 persen, diperdagangkan hingga 30 menit, jika CSPI mengalami penurunan lebih lanjut hingga lebih dari 15 persen, dan perdagangan berhenti jika CSPI mengalami lebih dari 20 persen.
“Sesuaikan ketentuan pada implementasi penangguhan sementara perdagangan dengan keselamatan sebagai upaya IDX untuk memberi investor ruang yang lebih luas untuk likuiditas dalam menentukan strategi investasi dengan mempertimbangkan informasi yang ada,” katanya.
(FBY/RDS)