
Jakarta, CNN Indonesia –
PDI Perjuangan (PDIP) mengatakan oleh Komite Eliminasi Korupsi (KPK) sebagai tindakan sewenang -wenang dalam reservasi Sekretaris -Jenderal Hasto Cristiano.
Juru bicara PDIP Jontor Romelli mengklaim bahwa penahanan itu dikonfirmasi sebagai alat politik untuk membalas posisi KPK.
Pada hari Kamis (2/20): “Suatu bentuk pelecehan oleh KPK, yang telah menjadi alat politik untuk membalas dendam setelah pemecatan Gkovy dan keluarganya.”
Menurut Junitur, Husto tidak memiliki permintaan untuk tahanan. Beberapa hal adalah alasan. Pertama, Husto tidak akan melarikan diri.
Alasan selanjutnya, Hasto tidak menghilangkan bukti. Kemudian yang ketiga, Hastu tidak diharuskan mengulangi tindakannya.
Dia berkata: “Jika dia kembali ke aturan Vahu Setiawan no.
“Tapi mengapa itu tidak diobati, hanya tuli dan suap dari Harun per bulan, itu mencerminkan KPK selektif dan rusak sesuai dengan perintah politik karena tunarungu dan tuli tuli mungkin dikaitkan dengan PDIP.”
Junior Romali mengatakan ada hal lain yang mengapa penahanan rumah pemuda tidak diperlukan.
Pada 3 Maret, sidang sebelum persidangan akan diadakan di Pengadilan Jakarta Selatan. Perotlel Husto, yang tidak diperoleh oleh komite hakim segera setelah proposal Bartheel sebelumnya.
KPK hari ini secara resmi menangkap sekretaris -jenderal PDIP Hasto Christianto, yang dicurigai diduga disuap dan penyelidikan ke Pav Harun Masnu.
Rumah pemuda mengenakan jaket oranye khusus tahanan KPK. Itu ditunjukkan beberapa saat sebagai tersangka lain di konferensi pers KPK. (Thr/wis)