
Jakarta, CNN Indonesia –
Janes melaporkan bahwa Rusia telah menargetkan Pangkalan Udara Manuhua di Biak Numfor, Indonesia, Biak Numfor, Papua.
Jane membuat laporan melalui situs webnya berjudul “Indonesia mempertimbangkan opsi setelah Rusia mencoba mengunjungi Pangkalan AU”.
Jane melaporkan dalam laporannya bahwa Jakarta menerima permintaan formal dari Moskow untuk mengizinkan penempatan Angkatan Udara Rusia (VKS) di sebuah fasilitas di provinsi Indonesia timur.
Sumber terpisah dari pemerintah Indonesia mengkonfirmasi permintaan Jane untuk kantor Menteri Sargevri Salsodin setelah bertemu dengan Federasi Keamanan Rusia Sergei Shogu pada Februari 2025.
Dalam dokumen yang diterima oleh Jane atas permintaan itu, Rusia berusaha membangun beberapa pesawat jangka panjang ke Pangkalan Angkatan Udara Manuhua, yang berbagi landasan pacu dengan bandara Kaisiepo Prancis.
Basis BIAK adalah situs dari 27 pasukan Angkatan Udara Indonesia, yang mengoperasikan pesawat pengintai CN235.
Banyak media Australia juga melaporkan laporan itu. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan pemerintah telah “berkomunikasi” dengan Indonesia.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pemerintah mencari informasi lebih lanjut tentang berita dari Indonesia.
“Kami berasal dari pemerintah, mencoba mengkonfirmasi laporan itu dan mencari tahu apakah laporan itu akurat dan situasi apa yang diperlukan oleh Rusia,” kata Wong, mengutip ABC Australia.
Huang juga mengatakan bahwa Rusia adalah kekuatan yang merusak dan Presiden Vladimir Putin ingin berperan.
Sementara itu, Kantor Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Indonesia Ferdinand Wenas Inkiriwang Kementerian Pertahanan Menolak Laporan Janes.
“Ini salah tentang berita tentang proposal Rusia untuk menggunakan pangkalan Indonesia,” kata Frega kepada fun-eastern.com.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menunjukkan dalam laporan ABC bahwa dia belum pernah mendengar permintaan itu. (ISA/RDS/BAC)