
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden AS Donald Trump telah dituduh memberikan $ 100 miliar dalam bantuan militer atau setara $ 1,682 triliun rp.
Reuters melaporkan bahwa enam sumber telah menemukan bahwa mereka telah mengetahui berita ketika Trump pergi ke Arab Saudi bahwa ia dapat mengatakan bahwa proposal tersebut harus dilaporkan.
Paket ini akan dilewatkan setelah Administrasi Joe Biden tidak mencoba menandatangani kontrak dengan Riyadh.
Kesepakatan itu juga merupakan bagian dari kontrak kuning yang menunjukkan kepada mereka untuk menyimpannya dengan Israel.
Sebelumnya, Biden mempresentasikan keadaan darurat teknologi senjata AS AS. Proposal ini adalah untuk memperkenalkan Riyadh dan membeli senjata modern dari Cina dan memperketat investasi Anda di Beijing.
Sekarang Trump berubah menjadi mencoba merayu Saudii dengan bantuan militer. Namun, Reuters tidak dapat mengkonfirmasi rincian proposal bantuan militer dalam proposal Trump Saudi.
Gedung Putih dan Pemerintah Saudi tidak menanggapi Reuters.
Seorang pejabat pertahanan AS kemudian mengatakan hubungan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi sejauh ini berjalan dengan baik.
Kerajaan pertahanan Saudi – yang lebih kuat dari kepemimpinan presiden.
Tempat pertama, Trump menyambut penjualan senjata Arab Saudi AS.
Salah satu perusahaan produksi senjata AS, Lockshi Corp (LMT.N), siap untuk mengambil berbagai sistem senjata, termasuk pernyataan dari militer.
Sumber sumber itu juga mengatakan bahwa LMT.N siap mengambil roket dan berlari di Arab Saudi.
Perusahaan lain yang terlibat dalam helikopter atau teknologi militer Saudi, Boeethe Co.
RTX, Northrop dan atom Automas menolak mengomentari Reuters. Meskipun pembicara Lockhi Martin, menekankan bahwa penjualan militer ditransfer dari pemerintah. (Tas)