
Jakarta, CNN Indonesia –
Program Asuransi Kesehatan Nasional (JKN), yang diselenggarakan oleh BPJS Health, terus menawarkan banyak manfaat. Salah satunya adalah Aditama Pranajaya dari Sleman Regency, yang telah memilih JKN sebagai perlindungan rumah sejak 2016.
Adidama dan peserta keluarga serta JKN di departemen populasi yang terdaftar oleh pemerintah daerah, atau PBPU yang biasa disebut sebagai pemerintah daerah. Aditama mengklaim untuk menenangkan perlindungan kesehatan, termasuk kedua anaknya.
“Ya, pertimbangkan dari anggaran. Karena jika Anda tidak terdaftar sebagai peserta JKN, maka jika Anda membutuhkan uang improvisasi, maka Anda khawatir Anda tidak punya uang. Biasanya, karena biaya kesehatan. Jika Anda punya uang, maka Anda tidak punya uang.
Selain itu, dengan Aditama yang persisten, anak -anak rentan terhadap penyakit. Keberadaan JKN adalah cara untuk mengurangi kepercayaan pada semua penyakit yang mungkin terjadi kapan saja. Aditama dan keluarga masih menerima layanan terbesar.
Setidaknya, ketika dilahirkan pada saat yang termuda, dua kali lebih banyak anak diperlakukan dengan Aditama JKN. Tingkat bunga Aditama, layanan yang diberikan kepada peserta JKN sangat cepat dan waspada.
Misalnya, ketika anak kedua demam selama tiga hari, Adidama segera membawanya ke Departemen Darurat Rumah Sakit Bhayangkara (IGD). Di sana, Aditama, yang diperlakukan dengan JKN, dengan cepat dilayani. Dalam waktu kurang dari beberapa jam, anak itu segera dirawat karena sinar-X.
“Layanannya sangat cepat dan bagus. Responsnya bagus, bukan kata -kata dan perbuatan. Bawalah kartu itu dan dapat segera disediakan. Kemudian anak saya juga segera dikawal dan kemudian darah segera diperiksa. Segera tertangkap, jelas bahwa berlari bukan lampiran, tetapi pneumonia,” kata Aditama.
Berkat penanganan cepat keanggotaan JKN yang dimiliki Rumah Sakit Bhayangkara melalui Aditama dan keluarganya, kondisi putranya segera pulih dalam waktu sekitar 24 jam. Setelah anak Aditama masuk, ia enggan minum alkohol karena mual, dan setelah menerima perawatan, kondisinya terus membaik.
“Alhamdulillah dulu, sekarang saya mulai menjadi kurang gugup. Jujur, saya tidur selama empat hari dan itu tidak bekerja dengan baik. Berkat kesehatan BPJ untuk layanan penuh dan cepat yang perlu dicari peserta untuk mencari perawatan,” pungkas Aditama. (rea/rir)