
Medan, CNN Indonesia –
TNI Association – Polisi nasional telah menangkap tujuh orang yang dicurigai menyerang dan membakar polisi polisi polisi ketika diserang oleh desa desa desa deli desa desa, distrik Medan Belawan, kota Medan.
“Selama operasi sistematis ini, staf tidak pertama kali memasuki tujuan, diikuti oleh personel tunggal yang lengkap,” kata AKBP Oloan Sahaan, kepala pelabuhan Belawan, Sabtu (12/4).
Oloan mengatakan bahwa tujuh tersangka ditangkap I (31), RH (39), JS (35), AG (40), AS (28), AS (38), AS (38) dan DP (20).
“Tujuh orang sekarang dijamin di kantor polisi pelabuhan Belawan dan menjalani ujian yang intens untuk mengungkapkan peran mereka dalam serangan staf kami,” katanya.
Sebelumnya, sekelompok orang menyerang dan membakar dua unit sepeda motor milik personel Unit Polisi Pelabuhan Belawan (Satresnarkoba). Serangan itu terjadi ketika para pejabat menyerang sarang narkoba di jalan proyek di desa Bagan Deli pada hari Rabu (8/4).
Direktur Hubungan Masyarakat, Komisaris Senior Pol Ferry Walintukan, seorang komisaris senior, mengatakan insiden itu dimulai ketika Port Port Belawan Satresnarkoba menerima informasi publik, karena Bagan Deli sering menghadapi perdagangan dan penyalahgunaan narkoba.
“Para pejabat pindah ke penggerebekan dan pada saat itu kami dapat mengamankan 5 orang yang dicurigai melakukan penyalahgunaan narkoba,” kata Komisaris Pol Ferry.
Tetapi ketika lima orang mulai ditawarkan, ia menambahkan bahwa tim memblokir dan menyerang orang. Tidak hanya serangan yang diselenggarakan, tetapi bahkan dua petugas unit sepeda motor sedang terbakar.
“Anggota bidang kami adalah sekelompok orang.
Sebagai akibat dari kondisi yang dipanaskan dan staf terbatas, dua orang yang diduga obat dan obat -obatan terkait Ismail harus dilepaskan. Para petugas kemudian memegang tiga orang lainnya, yaitu markas besar polisi Delon dan pelabuhan WK Belawan
“I dan T. dipaksa untuk melepaskan, meskipun tiga orang lainnya, bersama dengan bukti narkoba, dipindahkan ke markas polisi Belawan untuk penyelidikan lebih lanjut,” katanya.
(FNR/anak)