
Yakarta, CNN Indonesia –
Wakil Perdana Menteri Perwakilan II, Aria Bima, meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menilai Organisasi Komunitas Sipil (CSO) yang sering membuat kebisingan dan mengganggu tatanan masyarakat.
Menurut BIM, organisasi massa yang mengganggu perintah telah mengarahkan tujuan demokrasi untuk menjaga semua orang bebas dan bertemu.
“Jika kebebasan berserikat dan pertemuan kami melanggar unit, dengan memperkenalkan, bahkan berperilaku dalam kemanusiaan, Kementerian Dalam Negeri harus menilai organisasi pertemuan ini,” kata BIM di Parlemen, Kamis (24/4).
Menurutnya, pemerintah harus menjadi perusahaan bahkan jika itu harus menjatuhkan sanksi. Bima mengatakan pemerintah memiliki sejarah pembubaran organisasi seperti HTI atau FPI, karena dua organisasi dianggap ikut campur dalam persatuan dan toleransi.
BIMA mengevaluasi bahwa pemerintah dapat menggunakan undang -undang tentang orma untuk kinerja evaluasi. Politisi PDIP bertanya kepada pemerintah bahwa dia tidak takut karena mereka adalah pejabat yang akan mengatasi masalah ketertiban dan keamanan.
“Kami pernah membubarkan HTI dan FPI, mengapa? Karena itu tidak memperkuat aspek unit Indonesia, mereka membuat beberapa hal mengenai intoleransi pada intoleransi, yang mengganggu keragaman kami.
Bima ingat bahwa semua organisasi tidak memiliki otorisasi untuk melakukan saham sewenang -wenang di masyarakat.
“Seharusnya tidak ada organisasi yang menurut mereka memiliki wewenang untuk menembus atau menciptakan masalah yang mengganggu persatuan dan integritas bangsa,” katanya. (Thr / gil)