
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Keuangan Shri Mulian menyarankan Menteri Burma Eric Thohi untuk mensubsidi dan mengkompensasi sektor listrik menggunakan dolar AS.
Menurut Eric, tidak semua biaya bersubsidi adalah dolar AS, tetapi di beberapa bagian. Tujuannya adalah untuk mengecualikan saat Anda ingin membayar impor minyak.
“Kemarin dengan Misi ESDM dan MRS, dan Mrs. Pembuangan ini sangat membantu ketika kami menyarankan, tidak hanya dalam formulir, tetapi juga dolar AS, dibandingkan dengan dolar kami sendiri,” kata Eric, Senin (1/3) di kantornya.
Langkah itu, kata Eric, membantu memperkuat nilai tukar pada saat yang sama. Karena PLN dan Partamine untuk perusahaan yang mendapatkan pekerjaan, Anda tidak perlu membeli dolar AS dan menggunakan deposito negara bagian.
“Lagi pula, kita semua adalah keluarga besar, di, apa pelayanan keuangan, kita adalah seorang PLN, kita adalah keluarga besar orang-orang Indonesia. Ibu tujuannya sangat responsif. Yah, kami mengklaim bahwa nilai tukar tidak frustrasi dan mempertahankan kesehatan obligasi-gourm,” jelasnya.
Mengacu pada situs web Kementerian Keuangan, anggaran subsidi energi dan penghargaan kompensasi berada pada Rp 394,3 triliun rp 39444.3 triliun anggaran negara. Jumlah ini telah meningkat sebesar 8,5 persen dibandingkan dengan implementasi 2021 APBN, yaitu Rp 986,5 triliun.
Ini terdiri dari dukungan daya:
– Dukungan BBM: RP 26.7 triliun LPG Dukungan 3kg: RP 87 triliun Dukungan listrik: RP 89.7 triliun Kompensasi: RP 190 triliun.
(LDY/PT)