
Jakarta, CNN Indonesia –
IMF menyetujui tinjauan program pinjaman untuk Pakistan $ 1 miliar atau $ 5,5 triliun RP16 (yang diharapkan RP16.550), meskipun India keberatan.
Pakistan mengalami non -pembayaran pada tahun 2023 karena krisis politik telah memperparah pengurangan ekonomi dan menyebabkan hutang negara itu menjadi orang yang hampir cacat.
“Pemerintah (Pakistan) telah menunjukkan rencana yang kuat untuk membantu meningkatkan pendanaan dan kondisi asing, serta perbaikan ekonomi yang berkelanjutan,” kata IMF dalam pernyataan AFP.
IMF juga telah menyetujui penerapan pemerintah Pakistan untuk program pinjaman baru $ 1,4 miliar atau triliun RP23, yang bertujuan untuk menciptakan resistensi ekonomi terhadap kerentanan iklim dan bencana alam.
Namun, India juga menolak untuk memilih Bhutan, Sri Lanka dan Bangladesh ke Dewan IMF. Karena hubungan antara kedua negara sedang melakukan pemanasan.
Sumber AFP yang mengetahui proses persetujuan telah dikonfirmasi oleh empat negara yang tinggal.
Kementerian Keuangan India meragukan keberhasilan program IMF di Pakistan dengan sejarah negara -negara tetangganya. New Delhi juga memperingatkan bahwa kemungkinan pendanaan dapat digunakan untuk membiayai dukungan keuangan pemerintah.
Keputusan IMF telah muncul antara pengurangan antara India dan Pakistan dan telah menewaskan lebih dari 50 orang dalam tiga hari terakhir.
(PTA)