
Bundung, CNN Indonesia –
Sedikit, polisi menemukan berbagai bakteri dalam model makanan nutrisi gratis (MBG) yang menyebabkan racun kolektif bagi siswa di Kabupaten Java Sianjur barat.
.
Tono mengatakan partainya tidak dapat menyimpulkan penyebab racun siswa di Sianjur. Polisi harus mendapatkan hasil model tes makanan dan menguji tes beberapa ahli lainnya.
“Mungkin setelah tes makanan, peneliti akan membutuhkan tes tes dan akan mengambil tes kesehatan khusus dan dokter yang merawat atau memeriksa korban untuk menemukan penyebab racun,” katanya.
Menurut Tono, 30 orang saat ini diuji dalam meneliti kasus racun kolektif ini. Di antara mereka, termasuk siswa dari sekolah beracun, beberapa hari Kantor Kesehatan Sianjur, tiga orang dari Labkesda dan tim SIANZUR SPPG.
“Sebanyak 30 orang telah diuji sebagai saksi. Tidak ada yang ditunjuk sebagai tersangka,” katanya.
Pekan lalu, lusinan siswa dari dua sekolah keracunan makanan nutrisi gratis (MBG) di Sianjur Regency, Jawa Barat.
Siswa diangkut ke rumah sakit untuk perawatan medis. Mereka mengalami keracunan dengan gejala pusing, mual dan muntah.
Setelah insiden itu, pemerintah Kabupaten Sianjur memberlakukan peristiwa luar biasa (KLB) dan mengkonfirmasi bahwa siswa menderita keracunan besar -besaran untuk layanan kesehatan terbaik dan pengawasan petugas kesehatan.
Dedi Muladi, gubernur Jawa Barat, diminta untuk mengatur makanan nutrisi gratis untuk perawatan setelah keracunan besar -besaran di Sianjur.
“Itu benar, penyelenggara di masa depan harus lebih berhati -hati,” kata Dedi. (FRA/CSR/FRA)