
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Transportasi (Menhub) Dudy Purwagandhi enggan mengubah larangan truk melalui jalan tol selama Lebaran Homecoming, meskipun ada ancaman dari pengusaha truk untuk membuktikannya.
Dudy mengatakan larangan harus diberlakukan untuk mengurangi kemacetan selama LeBaland.
“Bisakah Anda membayangkan sebuah truk di jalan? Dalam keadaan normal, seperti apa yang disukai Jakarta-Jakarta-Kekenpek? Apa yang akan terjadi jika komunitas mulai pulang dari tanggal 24 pada tanggal 24?
Dia melanjutkan: “Jika kita merevisinya lagi, apa yang akan terjadi di masa depan? Maka kita belum melihat kebutuhan untuk merevisinya.”
Selain itu, Dudy mengatakan bahwa ketika Lebaran Homecoming mencapai konsensus melalui Ordo Bersama (SKB) (SKB) (Administrasi Umum Bina Marga, Bina Marga dan Badan Kepolisian Nasional Korlantas).
Dia mengakui bahwa kebijakan itu tidak dapat menyenangkan semua pihak. Namun, ia hanya berharap bahwa melalui kebijakan ini, masyarakat dapat pulang dengan lancar.
“Tidak semua kepala dapat dinikmati. Tapi saya ingin komunitas dilayani dengan baik,” katanya.
Kementerian Transportasi telah melarang jalan tol dari 24 Maret hingga 8 April untuk menyeberangi jalan tol untuk menjalankan Lebaran yang kembali dan kembali pada tahun 2025.
Hanya untuk truk pengangkut BBM/BBG, mata uang, pakan hewan dan hewan, pupuk, menangani bencana alam, sepeda motor kepuling dan makanan belakang panggung dan makanan pokok.
Kebijakan itu memicu reaksi dari pengusaha truk. Mereka percaya kebijakan telah diterapkan terlalu lama.
Pengusaha truk, yang merupakan anggota Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), mengancam untuk memulai pemogokan nasional pada 20 Maret.
Rencana pemogokan termasuk dalam Nomor Surat Lingkaran Aptrindo 526/DPP Aptrindo/III/2025. Surat itu ditandatangani oleh Gemilan Tarigan, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo).
(FBY/BAC)