
Jakarta, CNN Indonesia –
Komite Kehormatan DPR (MKD) Joko Priyoski dan Rayen Pono menangani laporan tentang Komite X Ahmad Dhani yang mengatasi peraturan etika.
Ahmad Dhani diduga melampaui hukuman seksual pada pertemuan naturalisasi staf nasional, rasisme dan diskriminasi rasial terhadap keluarga “pono” sebagai “porno.”
Wakil Ketua MKD Agung Widyantoro mengatakan: “Mata Kaukasia, lalu rambut dibuka, dan sebagainya.
Setelah inspeksi, Agung menjelaskan, itu adalah untuk menemukan dasar untuk apa yang disebut tipo atau keluarga “pono” yang dibuat oleh Ahmad Dhani.
Selain itu, ia mengatakan bahwa keluarga pembohong yang dituduh oleh Ahmad Dhani adalah salah satu klan Nusa Tenggara (NTT).
“Tapi sepertinya tergelincir dan kita tidak tahu apakah itu bisa menjadi lelucon antara keduanya atau yang terkait,” katanya.
Dalam kedua kasus tersebut, Ahmad Dhani akan diminta untuk menerima penjelasan dan klarifikasi segera. Namun, Agung mengakui bahwa dia tidak dapat mengumumkan ketika Ahmad Dhani menelepon.
“Kami akan mendengar dan memperkenalkan laporan dalam Tinjauan Pengadilan Kehormatan,” katanya.
Dia melanjutkan: “Bisa jadi besok atau minggu depan. Tapi semakin baik kita ingin menyelesaikan tugas -tugas ini.”
Sebelumnya, rekaman video Ahmad Dhani adalah proyek di mana tim nasional melatih pemain ketika mereka bertemu dengan Kemenpora di media sosial.
Dhani mengklaim dia akan menyetujui program naturalisasi PSSI untuk sepenuhnya mengubah pencapaian sepak bola Indonesia. Namun, ia memuji potensi peserta yang dinaturalisasi karena tidak datang dari Eropa lagi.
Wanita dari Indonesia telah mendirikan salah satu proyek Dani di Indonesia, yang merupakan naturalisasi sepak bola.
“Ansin ní gá go mbeadh an eadóirsiú Ina imreoir, mar shopla, mar shampla imreoirí sacair atá os cionn 40 bliain d’Aois, adalah féidir linn imreoirí sacair iontacha a eadóirsiú freisin. Ansin táis táiss táiss na na na na na na na na na nao na na na na na na na na na nao na na na na nao na nao na nao nao nao nao nao nao nao nao nA Imroyle sacar meth.
Sementara itu, dalam debat publik, Ahmad Dhani menuntut agar klan itu “porno”.
Bay mengakui bahwa ketika dia pertama kali melihatnya dalam debat terbuka, dia ingin menulis nama yang salah.
Namun, selama debat, Ahmad Dhani berulang kali berbicara dengannya.
Menurut Jenny, keluarganya merasa sangat marah dan tidak dapat menerima duplikasi nama yang diharapkan untuk melecehkan keluarga “pono” sehingga ia dapat mengambil langkah hukum untuk mempertahankan martabat nama keluarga. (mAb/isn)