
Jakarta, kamu -n -na indonesia –
Badan Statistik Pusat (BPS) telah mencatat jumlah lulusan sekolah dasar (SD) di bawah ini menjadi yang paling di Indonesia.
Kepala BPS Amalia Adinengara Vijasanti mencatat bahwa ada 52,31 juta pekerja di Indonesia yang pendidikannya berada di sekolah dasar dan di bawahnya. Jumlahnya setara dengan 35,89% dari total pekerja Indonesia.
“Dengan demikian, pekerja pendidikan rendah mendominasi populasi yang bekerja di Indonesia,” katanya pada konferensi pers di kantor BPS, Central Jakacta pada hari Senin (5/5).
“Dibandingkan dengan Februari tahun lalu (2024), persentase pekerja pendidikan dasar dan rendah menurun (dibandingkan dengan 36,54% pada Februari 2024),” lanjut Amalia.
Lulusan SMA terbesar adalah lulusan, atau 30,08 juta orang atau 20,63%. Sementara di tempat ketiga ada pekerja dengan sekolah menengah lebih muda sebesar 25,96 juta orang, 17,81%.
Keempat, ada pengabaian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pekerja dengan tingkat pendidikan ini menerima 18,72 juta orang atau setara dengan 12,84%.
Kelima, pekerja dengan tingkat pendidikan dari Baccalaureate IV, S1, S2 dan S3 yang hanya 10,44%. Ini setara dengan 15,22 juta orang.
“Persentase populasi yang beroperasi dengan tingkat pendidikan Baccalaureate IV 10,44%. Dibandingkan dengan Februari dari tahun lalu, persentase pekerja dengan Baccalaureate IV dan lebih meningkat (terhadap 10,28% pada Februari 2024)”, jelasnya.
Sementara persentase populasi yang bekerja dengan tingkat pendidikan Sarjana I, Sarjana II atau Sarjana III berada di alias keenam. Jumlahnya hanya 3,48 juta orang, 2,39%.
BPS mencatat bahwa ada 216,79 juta orang yang bekerja pada Februari 2025, di mana 153,05 juta diklasifikasikan sebagai pekerjaan. Populasi usia kerja adalah dari 15 dan lebih dari yang memiliki potensi untuk bekerja.
Sementara itu, populasi Indonesia telah mencapai 145,77 juta orang.
Di sisi lain, BPS melaporkan bahwa pengangguran di Indonesia telah mempengaruhi 7,28 juta orang. Ini meningkat sebesar 0,08 juta orang, atau sekitar 83.450 orang, dibandingkan dengan Februari 2024, yang meningkat sebesar 1,11%. (SKT / PT)