
Jakarta, CNN Indoshia –
Tuberkulosis (TB) menjadi salah satu laporan suara terakhir. Bukan karena peningkatan kasus, tetapi juga karena desain pengujian klinis vaksin tuberkulosis Indonesia, yang diluncurkan oleh pengusaha dunia Bill Gates ketika ia bertemu dengan Presiden Industri Prabovo Subbant beberapa kali yang lalu.
Mengacu pada Data Kementerian Kesehatan yang diterima dari halaman Dasbor TB, situasi TB di Indonesia mencapai 856.000 pasien pada tahun 2024, dengan tingkat pengobatan mencapai sekitar 78%. Dari jumlah ini, ada lebih dari 138.000 kasus anak -anak dengan tuberkulosis dan lebih dari 18.000 kasus TB HIV.
Halaman itu mengungkapkan bahwa ada 23,8.000 pasien TB yang meninggal.
Sementara itu, berdasarkan data yang dikumpulkan hingga 17 Maret pada tahun 2025, jumlah kasus tuberkulosis di Indonesia mencapai lebih dari 161.000.
Masalah TB juga merupakan tantangan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut, termasuk ibukota DKI di Indonesia. Salah satunya di Jakarta Timur, dikutip dari Antara, 2.645 penduduk kota administrasi yang dinyatakan positif tuberkulosis antara Januari dan 20 Maret.
Jumlah kasus didasarkan pada temuan Jakarta Timur yang disubdesikan dengan baik. Dari inspeksi Pascumas di 10 distrik Jakarta Timur. Parogadun Chicacas, daerah Konsira Blobo, adalah distrik TB yang paling terdeteksi di Jakarta Timur.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sudhikian mengatakan bahwa obat itu sudah ada dan bahwa pasien dengan tuberkulosis dapat dirawat. Dalam kasus Sadearcher, itu harus disembuhkan sampai mengeras.
“Kami berharap bahwa pengawasan eksekutif lokal (Jamantuk) dapat mendeteksi warga yang diduga terpengaruh oleh TB pada hari Jumat (9/5).
Sudietkings Jakarta Timur menjelaskan bahwa salah satu sistem penanganan dengan TB di wilayah tersebut adalah TOOS (penemuan, perawatan, perawatan).
“Kami berharap untuk semua elemen masyarakat yang melakukan tb tb. Kami memperlakukan dan memperlakukan sampai disembuhkan. Kami terus mendidik sampai disembuhkan. Kami terus mendidik dan terus merancang.”
Helbin mengatakan bahwa jika upaya untuk mendeteksi TB di setiap area diperkuat, tentu saja, jumlah kasus meningkat setiap tahun. Namun, ini telah menjadi stigma positif yang terkait dengan upaya pemerintah kota Jakarta Timur untuk mengobati penderitaan tuberkulosis.
Menurut Herwin, memberikan pendidikan kepada publik tentang risiko tuberkulosis dan ketakutan akan pengobatan ketika terpapar TB dapat menghilangkan stigma negatif dan rasa malu dalam mencari pengobatan.
“Kasus harus meningkat, tetapi karena kasus telah meningkat, mereka harus memberi saya obat. Itu yang penting. Tidak tahu bahwa ia menderita tuberkulosis.
Biro Kesehatan Jakarta Timur mencatat 2.645 penduduk Jakarta Timur di TB antara Januari dan 20 Maret.
Dari 2.645 kasus, 324 anak berhak untuk menutup kontak dengan orang terdekat. Sebagian besar wilayah terletak di kasus TB di Jakarta timur, yaitu potogddun, shikakas, Konkuknaning dan paralrahubo.
“Jakarta Timur memiliki pekerjaan.
Berdasarkan Subdesia Kesehatan Jakarta Timur. Pada tahun 2024, keberhasilan pada pasien tuberkulosis, mencapai 65% atau 2.285 penduduk, telah pulih.
(Antara/anak)