
Jakarta, CNN Indonesia –
Pt Bukit Assam TB (PTBA) telah menerbitkan laba rajut 5,10 triliun rp 5,10 triliun. Laba bersih didukung oleh 42,76 triliun pendapatan RP, setiap tahun tahun lalu (tahun/yoy) setiap tahun setiap tahun sebesar 11 persen.
Sekretaris perusahaan PTBA Nico Chandra mengatakan bahwa peningkatan pendapatan sebagian besar didukung oleh penjualan ekspor, yang meningkat sebesar 5 persen menjadi 26,26 juta ton per tahun.
Dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Senin (1/3), ia mengatakan: “Persentase persentase penjualan domestik juga meningkat 22,6 juta ton setiap tahun. Total penjualan pada tahun 2021 mencapai 12,5 juta ton atau meningkat 4 16 persen setiap tahun.”
Penjualan batubara PTBA, Nico melanjutkan, 53 persen mendominasi pasar domestik. Namun, dalam campuran, bagian ekspor meningkat sebesar 47 persen.
Sementara itu, 2,35 triliun rp mencapai persepsi pengeluaran modal, yang meningkat 17 persen per tahun. Pengeluaran modal ini umumnya untuk pengembangan bisnis, termasuk transportasi batubara anime Tanzong – pengembang Ceramasan.
Nico mengatakan efek perusahaan juga dicapai di tengah -tengah berbagai tantangan, termasuk koreksi harga batubara dan fluktuasi pasar. Indeks harga batubara ICI -3 rata -rata direvisi pada $ 84,76 per ton $ 74,19 per ton ton ton ton.
Di mana indeks harga batubara rata -rata di Newcastle mengubah 22 persen setiap tahun sebesar $ 134,85 per toni pada tahun 2024, dari $ 172,79 per toni pada tahun 2023.
“Jadi, PTBA memaksimalkan opsi ekspor dengan kemungkinan pasar domestik untuk mempertahankan kinerja yang baik. Perusahaan terus menjaga biaya pada setiap organisasi, sehingga keterampilan berkelanjutan dapat diterapkan dengan baik,” katanya.
(Fby/pt)