
Jakarta, CNN Indonesia –
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengumumkan bahwa pada hari Senin (3/24) itu rusak di sektor Gagz Selatan. Tidak ada karyawan yang terluka dalam kecelakaan itu.
ICRC mengungkapkan bahwa kecelakaan itu mempengaruhi dampak langsung dari organisasi kemanusiaan.
“Hari ini, kabinet ICRC rusak di sofa karena cangkang ledakan, meskipun jelas dibedakan dan diumumkan dari semua pihak,” kata pernyataan ICRC Agence France -Presse.
“Untungnya, tidak ada karyawan dalam kasus ini yang terluka, tetapi itu mempengaruhi dampak langsung pada kemampuan ICRC. ICRC sebagian besar mengutuk serangan di tempat mereka,” lanjut pernyataan itu.
Di Jenewa, ICRC mengingatkan saya pada perlindungan khusus untuk hukum kemanusiaan internasional untuk perawatan manusia dan medis untuk karyawan, lembaga medis dan hal -hal yang digunakan dalam operasi kemanusiaan.
“Mereka perlu dihormati dan dilindungi dalam semua situasi untuk memastikan kesinambungan perawatan. Itu tidak boleh diserang,” kata tentara internasional.
“Para pihak perlu melakukan yang terbaik untuk memastikan keamanan mereka dengan memberikan senjata kepada senjata yang jelas dan aman.”
ICRC mengumumkan bahwa Minggu lalu, komunikasi dengan teknisi darurat medis di bulan sabit merah Palestina terganggu dan kehadiran mereka belum diketahui.
Selain itu, Gaza terbunuh dan terluka minggu lalu.
Pada hari Minggu, Angkatan Darat Israel meluncurkan seluruh operasi tanah Jalur Gaza dan mengelilingi bagian kota Rafah dekat perbatasan Mesir, hampir seminggu setelah serangan baru di wilayah Palestina.
Israel terus memiliki pemboman yang intens di Gaza minggu lalu dalam tenggat waktu tidak langsung untuk menegosiasikan langkah selanjutnya dalam gencatan senjata Hamas setelah fase pertama bulan ini.
“Peningkatan permusuhan Gaza minggu lalu secara signifikan dipengaruhi oleh kemanusiaan, karena ratusan warga sipil, beberapa di antaranya masih dimakamkan di bawah batu yang dihancurkan, sementara yang lain tidak dapat diselamatkan dan tidak dapat diselamatkan,” jelas ICRC.
Perintah evakuasi baru dan permusuhan yang intens menyebabkan populasi mengungsi tanpa kepastian yang jelas dari daerah yang aman. Selain itu, banyak orang tidak punya tempat untuk dikunjungi.
“Peluang dan kekerasan menyebabkan kehilangan harapan dari semua pihak.” (SFR)