
Jakarta, CNN Indonesia –
Laporan Persero atau Persero Food melaporkan bahwa stok minyak goreng dalam cadangan makanan pemerintah (CPP) tetap menjadi target.
Hingga 2024 minyak goreng naik 13,35 juta liter atau sekitar 13 persen dari target 100.000 kilometer (setara dengan 100 juta liter). Stok terakhir yang tersisa hanya 82 ribu liter.
Indiat Indiat Indiat Indiati Indah Indah menjelaskan pencapaian rendah ini sebagai akibat dari periode transisi.
Sesuai dengan ketentuan undang -undang perdagangan # 18 tahun 2024, hanya paket yang termasuk dalam CPP, sementara sebagian besar minyak goreng tidak lagi tersedia.
“Minyak pada tahun 2024 tidak banyak karena apa yang datang ke sini untuk membuat kemasan minyak pemerintah sesuai dengan kemasan 13 (3/24) Senin.
“Jadi kami tidak memasukkan sebagian besar di sini, jadi di sini, pemahamannya masih 19,35 juta liter, ini akan terus tumbuh pada tahun 2025”.
Berdasarkan data tentang implementasi 2024 strategi pemerintah, jumlah minyak goreng yang dijual seharga 13,26 juta liter, sementara cadangan terbaru tetap hanya 82.000 liter.
Dibandingkan dengan barang -barang lain, kesadaran akan cadangan minyak goreng sangat rendah. Misalnya, gula yang digunakan dikelola oleh 330.827 ton, melebihi target 250.000 ton. Dari jumlah tersebut, produksi pabrik yang dimiliki oleh ID, hingga 307.000 ton, naik 270.000 ton pada tahun 2023.
Selain itu, pencapaian cadangan makanan lainnya lebih tinggi dari minyak goreng. Ayam dikelola oleh 9.143 ton atau 76 persen dari 12.000 ton.
ESET mencapai 80% dari total target 5,639 ton berhasil dikelola. Sementara itu, formulanya hanya 60% dari target 100.000 ton dan daging sapi mencapai 62% dari 20.000 ton.
Di masa depan, ia berharap untuk mencapai cadangan makanan bisa lebih baik daripada pada tahun 2025, sebagian besar, sebagian besar diterapkan awal tahun ini.
Pada tahun 2025, karena pekerjaan sebelumnya ini dapat diwujudkan. “
(Del / agt)