
Jakarta, CNN Indonesia –
Departemen Tabungan Asing (Wamenlu) Arif Havas mengungkapkan bahwa perang dagang telah mengungkapkan antara Amerika Serikat (FS) (FS) dampak langsung termasuk industri.
Menurutnya, tekanan ekonomi antara dua suporpers yang mencakup skenario perdagangan global.
“Sekarang berbeda dengan situasi geopolitik ini. Ekonomi Amerika Serikat adalah jalan.
Dia bersikeras bahwa Indonesia harus mengandalkan kompetisi geopolitik AS dan Cina yang cepat tidak yakin tidak yakin.
“Jika dua orang berjuang ada bagian ketiga yang bahagia, siapa sekarang, pesta mana yang ingin kita lawan atau pihak ketiga?” Katanya.
Havas melaporkan bahwa AS saat ini telah menerapkan tingkat 25 persen untuk Kanada dan Meksiko, sementara Cina telah dikenakan biaya 10 persen. Tarif serupa dijadwalkan untuk Eropa.
Jika kebijakan ini berlanjut, ia memperingatkan bahwa situasi ekonomi dunia akan cepat tidak stabil.
Selain itu, ia meninggalkan bahwa Indonesia bahkan dimasukkan dalam “Diry 15 List, sebuah calon kelompok yang potensial tunduk pada tarif tinggi oleh AS. Namun daftar ini tidak secara resmi diumumkan.
Menurutnya, Indonesia memiliki beberapa strategi untuk menanggapi pengaruh perang dagang ini, termasuk produk, dan menghubungi AS untuk membawa individu untuk mengambil tanda mereka.
Di sisi lain, Kementerian Perdagangan (Perdagangan Kementerian) bersikeras bahwa Indonesia tidak akan menerapkan kebijakan konservan AS.
Untuk hubungan internasional perdagangan perdagangan, kata para ahli bahwa langkah ini sebenarnya bisa menjadi bumerang untuk ekspor negara.
“Sebanyak mungkin bahwa kami tidak menghentikan produk dalam bisnis, baik India dan Amerika, terutama dari Amerika, terutama dalam keadaan saat ini,” katanya.
Johnny juga fokus dengan jelas Indonesia pada perang dagang AS. Dia tampak bahwa AS masih enggan untuk membahas untuk membahas tingkat perdagangan dan tingkat penghapusan, yang mengarah pada hambatan bisnis untuk Indonesia.
“Amerika tidak ingin membicarakan masalah, menghapus, terutama, wanita tarif. Sehingga diskusi lebih untuk kolaborasi dan struktur bisnis, tetapi tanpa keuntungan di pasar,” katanya.
Selain itu, Johnny, Johnny, pemerintah telah bersiap dengan langkah -langkah pemerintah untuk mengatasi ketidakpastian ini. Salah satu caranya adalah dengan menampilkan forum biaya penilaian perdagangan (TIFAS) yang merupakan satu -satunya formulir dialog perdagangan resmi antara Indonesia dan Amerika Serikat.
“Kami akan mencoba mengikuti manfaat ekonomi yang lebih konkret melalui platform ini,” katanya. (Down / RDS)