
Jakarta, CNN Indonesia –
Asosiasi Arsitek Indonesia Bali (IAI) menekankan bahwa arsitek asing, dianggap ilegal, yang semakin menyebar di pulau Bali, memicu gangguan arsitek Baline yang direkam secara resmi.
Presiden IAI Bali, I Wayan Agus Novi Dharmawan, mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada empat perusahaan arsitek asing dengan menonton kantor Bali Manpower (Disnaker).
Agus Novi curiga bahwa arsitek asing, dengan pengecualian perusahaan terdaftar, secara ilegal nama samaran. Dia menjelaskan bahwa IAI tahu keberadaan arsitek asing ilegal, seperti banyak orang asing yang menawarkan layanan arsitektur yang terbuka untuk jejaring sosial.
“Kami tidak pernah direkam secara resmi (seberapa ilegal arsitek asing). Karena, bukan otoritas kami dan area kami yang berwenang di kantor tenaga kerja. Kami hanya melihat posisi di jejaring sosial. Bahkan sedih, jika kami melihat arsitektur Google Balina, mungkin orang asing,” kata Agus Novi.
Dia berpikir bahwa banyak orang asing mengatakan bahwa mereka adalah arsitek dan ketika mereka menempatkan iklan menggunakan kata -kata eksplosif seperti “arsitektur terbaik Bali”.
“Dan itu banyak. Selain itu, mereka tidak menyadari etika praktik arsitektur jika kita tidak boleh menyewa diri kita sendiri. Jadi kita tidak boleh mengatakan di halaman iklan bahwa kita adalah arsitektur terbaik di Bali. Secara etis, itu tidak diizinkan sampai orang -orang ini tidak tahu dan dengan mudah mengumumkan arsitektur terbaik di Bali.
Menurutnya, praktik orang asing mulai menjadi arsitek ilegal untuk menyebar setelah pemulihan Bali Covid-19 dari Pandemi. Agus Nova mencurigakan bahwa mereka dapat melakukannya secara individu dan ilegal, sumurnya bukan otorisasi.
“Kerumunan terjadi setelah restorasi Covvi-19. Jika saya tidak seolah-olah sekarang. Saya melihat begitu iklan di jejaring sosial, seperti penasihat hukum atau izin konstruksi, ada orang asing yang bekerja di sana, dan itu benar-benar ironis. Orang-orang eksternal dapat membantu mengurus izin di negara ini.”
Agus Novi juga mengatakan bahwa arsitek asing ilegal menawarkan layanan arsitektur kepada rekan -rekan asing yang ingin membangun bangunan di Pulau Bali.
“Mereka membuat media sosial dan Instagram, mereka beriklan dengan bahasa mereka. Karena itu bukan Indonesia, tetapi lebih dalam bahasa negara. Seperti Rusia, ia menggunakan bahasanya untuk beriklan. Jadi, tentu saja, pasar adalah orang -orang yang bukan orang di Indonesia,” katanya.
Iai, kata Agus, tidak dapat memastikan bahwa negara asal arsitek ilegal, yang telah melakukan banyak lalu lintas di Bali.
Tetapi dia sekali lagi menyebutkan bahwa arsitek asing ilegal ini menawarkan layanan arsitektur untuk melakukan akomodasi atau akomodasi, seperti vila yang bisa menjadi milik orang asing.
“Meskipun akomodasi wisata sering terlihat, ada banyak vila. Inilah sebabnya mengapa kantor wisata sekarang memiliki pelanggan yang ramai, tetapi bagaimana hotel diam. Mereka tidak hanya untuk Indonesia sebagai wisatawan, tetapi mereka adalah pengusaha, hal -hal seperti ini, mempertanyakan imigrasi, atau mereka benar -benar berwenang di sini atau mereka.
Agus Novi percaya bahwa pendapatan ilegal dari arsitek asing ini sangat karena mereka fokus pada warga negara asing lainnya. Pembayaran dilakukan dengan moto mereka.
Dia menjelaskan bahwa profesi arsitek di Indonesia diatur oleh hukum, nomor 6, 2017 tentang jumlah arsitek dan peraturan pemerintah (PP), nomor 15, pada tahun 2021, yang mengatur arsitek.
Karena aturan ini, hanya orang yang memiliki sertifikat pendaftaran arsitek yang dapat disebut arsitek. Dan orang asing dapat mempraktikkan arsitek di Indonesia dengan sejumlah persyaratan yang seharusnya.
“Dan, tentu saja, mereka harus menunjukkan dan mendaftar dengan saran dari arsitek Indonesia. Jadi, dewan direksi arsitek ini adalah lembaga yang mengeluarkan sertifikat pendaftaran arsitek Indonesia. Jadi, ketika dikeluarkan, arsitek disebutkan,” jelasnya.
Menurut Agus Novi, hari ini, masalahnya adalah orang asing yang tidak memahami arsitek dan tidak memahami arsitek Bali, tetapi ia mengklaim sebagai seorang arsitek, dan itu sebenarnya masalah.
“Itu tidak terungkap. Jika itu adalah arsitek di negaranya, kita dapat menghubungi Dewan Arsitek atau tidak.
Agus Novi mengumumkan bahwa partainya bukan anti-warga negara atau mencegah warga negara asing yang merupakan arsitek. Dia bahkan mengakui bahwa pengembangan arsitektur Balian tidak dapat dipisahkan dari pengaruh asing sejak zaman kuno.
“Ada juga banyak karya yang diproduksi oleh arsitek dari luar di Indonesia. Karena tidak ada arsitek yang dianggap mampu pada saat itu. Namun, karya -karya arsitek pada saat itu beradaptasi dengan lingkungan menurut iklim tropis di Indonesia. Dan Bali sesuai dengan prinsip -prinsip arsitektur Bali,” katanya.
Tjokorda Pemayun, kepala Biro Pariwisata Provinsi Bali (DISPAR), mengatakan bahwa ia akan bertindak terhadap orang asing yang bekerja sebagai arsitek ilegal di Bali.
Pemayun ingat bahwa Bali memiliki aturan regional (PerDA), nomor 5, 2005 tentang persyaratan arsitektur konstruksi.
“Pertama -tama, kami sudah memiliki aturan yang terkait dengan gedung dan sebagainya. Tentu saja, itu akan menjadi perhatian pemerintah provinsi Bali untuk menghilangkan hal -hal yang dikatakan Pemajun di Denpasar pada hari Selasa, Bali.
Pemejun mengatakan dia belum menerima laporan tentang kemungkinan penyebaran arsitek ilegal di Bali. Tetapi dia memastikan bahwa fenomena arsitek asing ilegal akan menjadi perhatiannya di masa depan.
“Jika kita menolak, pesan ini belum ada. Karena tidak, itu akan menjadi perhatian kita,” katanya. (KDF / WIS)